3. INTEGRATED PERIPHERALS - (Komunikasi dengan memakai perangkat OnBoard)
· Block Mode: Apabila dibentuk "enabled" atau "Auto" atau "HDD MAX" maka BIOS akan memakai block mode untuk transfer ke harddisk. Block mode ialah cara transfer yang dilakukan per block (beberapa sektor), sedangkan cara transfer biasa ialah per sektor. Adakalanya anda sanggup pribadi mengisikan jumlah sektor yang akan diakses secara bersamaan, contohnya 2,4,8,16 atau 32 sektor. Jika anda buat "Auto" BIOS akan mendeteksi secara otomatis berapa sektor yang sanggup dipakai secara bersamaan.
· IDE PIO/UDMA: Digunakan untuk menentukan mode PIO atau UDMA yang akan digunakan. Masing-masing kanal, mempunyai pilihan sendiri-sendiri. Pilihan yang terbaik ialah "Auto" sebab BIOS akan memilihnya secara otomatis menurut harddisk atau CD-ROM yang terpasang. Mode PIO/UDMA yang dipilih, menentukan kecepatan transfer dari harddisk. Mode PIO tercepat ialah PIO mode 4 dengan kecepatan transfer 16.6MB/s sedang kecepatan yang dimiliki UDMA ialah UDMA mode 2 dengan kecepatan transfer 33.3MB/s.
· PCI Slot IDE Second Channel: Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI sanggup diaktifkan ("enabled") atau dimatikan ("disabled").
· On-Chip Primary/Secondary PCI IDE: Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari Onboard IDE Controller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard,yaitu: primary channel dan secondary channel. Jika anda buat menjadi"enabled" maka channel ini akan diaktifkan. Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan "disabled".
· Onboard PCI SCSI Chip: Jika motherboard anda mempunyai Onboard SCSI Controller maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI controller yang ada pada motherboard. Jika anda aktifkan, controller ini akan memakai IRQ dan DMA tertentu. Jika anda menentukan "disabled" maka controller akan dimatikan dan anda tidak sanggup memakai SCSI controller card untuk mengakses harddisk atau CDROM SCSI Anda.
· USB Controller: Pada motherboard yang memakai chipset yang mendukung USB, BIOS setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan "enabled" akan mengaktifkan USB controller sedangkan pilihan "disabled" akan mematikannya. USB merupakan abreviasi dari Universal Serial Bus. Suatu sistem koneksi peripheral ibarat keyboard, mouse, printer, kamera, secara serial.
· Onboard FDD Controller: Pilihan "enabled" akan mengaktifkan OnBoard Floppy Disk Controller. Resource yang dipakai oleh controller ini ialah IRQ 6 dan DMA 2. Jika anda buat menjadi "disabled" anda akan kehilangan floppy disk controller (dan disk drive anda tentunya), kecuali Anda akan menambah floppy disk controller card secara manual.
· Onboard Serial Port ½: Digunakan untuk mengatur konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan"disabled" akan menimbulkan serial port anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain "3F8/IRQ4", "2F8/IRQ3", dsb. Adakalanya anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika anda memasang modem internal yang memakai COM4.
· UART2 Mode: Digunakan untuk mengatur konfigurasi serial port yang dipakai untuk komunikasi dengan komponen infra merah.
Pilihan "Standar" dipakai untuk komunikasi normal dengan interface RS232C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu "IrDA 1.0", "IrDA 1.1", "ASK IR" dipakai untuk menentukan tipe alat komunikasi infra merah yang terpasang pada serial port PC Anda.
· Duplex Mode: Pilihan "Full" akan menciptakan komunikasi melalui infra. merah sanggup melaksanakan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan sedangkan pilihan "Half' akan menimbulkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
· Onboard Parallel Port: Digunakan untuk mengatur konfigurasi OnBoard Paralel Port. Biasanya hanya ada satu channel paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan "disabled" akan menimbulkan paralel port anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan lainnya itu antara lain "378/IRQ7", "278/IRQ5", dsb.
· Parallel Port Mode: Di sini biasanya tercanturn "SPP", "EPP" dan "ECP" serta majemuk kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port. Berbeda dengan Standard Parallel Port (SPP), baik Enhanced Parallel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) sehingga akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPR , apabila tidak timbul masalah, maka "ECP/EPP"merupakan setting yang terbaik, fleksibel, dan tercepat.
· ECP Mode Use DMA: Menentukan channel DMA yang akan dipakai untuk paralel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 sebab pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
· Parallel Port EPP Type: Menentukan tipe EPP yang akan dipakai ketika anda menentukan paralel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada ialah "EPPI.7" dan "EPPI.9" yang lebih baru.
4. CHIPSET FEATURES SETUP – (Setting yang bergantung pada chipset)
Setting-setting yang sanggup dilakukan pada penggalan ini sangat tergantung pada chipset dan motherboard yang dipakai pada PC anda. Jadi, kemungkinan besar isi penggalan ini akan berbeda antara satu PC dengan PC yang lain. Sebagian besar settingan tersebut akan bekerjasama dengan memori, yaitu waktu kanal memori, timing, wait state, dan semacamnya. Pengubahan setting pada Chipset Features Setup sanggup mempengaruhi kinerja sistem secara kese luruhan.
Konfigurasi yang optimal sanggup menghasilkan kecepatan sistem hingga 10% lebih cepat dibandingkan kecepatan sistem pada kondisi yang tidak optimal.
· Auto Configuration: Untuk amannya pilihlah "enabled" dan anda tinggal menentukan DRAM Speed Selection yang tepat. BIOS akan mengkonfigurasikan beberapa settingan sesuai dengan kecepatan RAM yang anda miliki. Tetapi konfigurasi yang diberikan oleh BIOS bukanlah konfigurasi tercepat, anda masih sanggup mempercepatnya secara manual. Untuk menambah pengetahuan, pilihlah"disabled" dan anda akan mempunyai beberapa pilihan yang sanggup diubah secara manual.
Ubahlah pilihan itu, satu demi satu dan lakukan pengujian, apakah sistem PC anda masih stabil atau konflik dan menurun (error).
Untuk mencobanya : Angka yang lebih kecil biasanya lebih cepat, contohnya 2T lebih cepat dari 3T, 2xxx lebih cepat dari 3xxx, kemudian enable dan biasanya lebih cepat dari disabled. Diingatkan kembali untuk melaksanakan pengujian sistem setiap kali melaksanakan perubahan.
· DIMM Speed Selection: Di sini akan ditentukan kecepatan memori yang dipergunakan untuk FPM (Fast page Mode) dan EDO DRAMs (Extended DataOut). Waktu kanal yang biasa dipakai ialah "60ns" dan "70ns". Nilai yang benar sanggup diketahui dengan melihat ke dalam chip memori yang digunakan. Pada penggalan belakang instruksi chip-chip itu biasanya terdapat instruksi ibarat "70","60","J7","N' dsb.
· System/Video BIOS Cacheable: Jika dibentuk "enabled" maka BIOS yang telah dishadow ke RAM sanggup dicache oleh cache memory. Pilihan "enabled" akan meningkatkan kecepatan sistem.
· 8/16 Bit 1/0 Recovery Time: Di sini anda sanggup men-setting berapa banyak siklus yang dipakai untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan melalui bus ISA. Dalam masalah biasa, cukup diisi dengan nilai "1". Jika nilai "1"menimbulkan duduk masalah dengan card pada bus ISA, maka ubahlah menjadi nilai yang lebih tinggi.
5. POWER MANAGEMENT SETUP – (Menyangkut penghematan energi)
· Power Management: Di sini anda sanggup mematikan ("disabled") atau menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika anda aktifkan, anda sanggup memakai dua konfigurasi yang sudah diberikan yaitu "Max Saving" dan "Min Saving" sedangkan pilihan "User Define" dipakai untuk melaksanakan konfigurasi Power Management secara manual dengan mengubah beberapa pilihan yang lain.
· PM Controlled by APM: Apabila Anda memakai sebuah sistem operasi yang disertai dengan Advanced Power Management ibarat Windows 95, maka anda sanggup menyerahkan pengontrolan penghematan energi kepada sistem operasi dengan menentukan "yes".
· Video Off Method: Di sini tersedia majemuk setting bagaimana monitor harus dimatikan. Pada pilihan "Blank Screen" hanya akan dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan "V/HSync+Blank" akan turut mematikan sinyal-sinyal sinkronisasi.
Pilihan "DPMS Support" menemukan bahwa display adapter dan monitor diarahkan pada VESA Display Power Management Signaling.
· Modem use IRQ: Di sini sanggup ditentukan IRQ yang dipakai oleh modem yang ada. Jika IRQ ini aktif, PC akan "dibangunkan" untuk mendapatkan kiriman data.
· Doze/Standby/Suspend Mode: Ketiga settingan ini dipakai untuk mengatur lamanya waktu yang diberikan bagi PC dalam keadaan tidak aktif sebelum memasuki mode-mode yang ada. Pada mode Doze hanya prosesor dan harddisk yang dimatikan, mode Stand By mematikan harddisk dan monitor sedangkan mode Suspend akan mematikan semua komponen.
· HDD Power Down: Menentukan berapa usang waktu yang diberikan bagi harddisk untuk tidak bekerja sebelum dimatikan oleh BIOS secara software. Beberapa harddisk usang mengalami duduk masalah kalau penggalan ini diaktifkan sebab sesudah "tidur" harddisk tersebut tidak bisa "bangun" lagi secara software.
· Wake Up Events in Doze & Standby: Berisi daftar IRQ yang sanggup membangunkan PC dari mode Doze atau StandBy IRQ. IRQ ini biasanya bekerjasama dengan hardware tertentu, contohnya IRQ 4 untuk mouse, 14 dan 15 untuk harddisk. Dalam versi-versi BIOS yang lebih gres dikenal dengan istilah "Reload Global Timer Events".
· Power Down & Resume Events: Di dalam daftar yang kedua ini semua komponen ditandai dengan "On"yang akan membangunkan komputer dari keadaan suspend mode.
· Throttle Duty Cycle: Menemukan persentase clock prosesor dibandingkan clock aslinya kalau prosesor sedang berada pada mode Doze.
· VGA Active Monitor: Apabila pilihan ini berada pada posisi "enabled", maka acara display adapter akan membangunkan sistem ketika berada dalam mode Stand By.
· CPU Fan Off in Suspend: Apabila diposisikan pada "enabled", maka BIOS akan mematikan kipas prosesor ketika berada pada mode Suspend.
Tetapi kipas prosesor yang dipakai harus mengambil power dari konektor khusus di motherboard dan tidak pribadi mengambil dari power supply.
· Resume by Ring: Apabila pilihan ini berada pada posisi "enabled" dan saluran ring indicator dari interface serial memperlihatkan adanya panggilan masuk ke modem, PC akan dibangunkan dari keadaan penghematan energi.
· IRQ 8 Clock Event/IRQ 8 Break Suspend: Jika anda memposisikan settingan ini pada "enabled", maka real time clockd apat membangunkan komputer dari dalam mode Suspend, sebab IRQ 8 ialah interrupt dari real time clock (RTC).
6. PNP/PCI CONFIGURATION – (Kontrol resources)
· PNP OS Installed: Jika menentukan "yes", maka BIOS akan mengurus proteksi IRQ, DMA, dan 1/0 hanya pada dikala booting.
Setelah itu BIOS akan menawarkan kemampuan konfigurasi resource pada sistem operasi yang bisa menangani Plug & Play ibarat Windows 9x.
· Resources Controlled By: Dengan option "Auto" dan "Manual" anda sanggup memutuskan, apakah proteksi resources harus dilakukan secara otomatis melalui BIOS atau sebagian dilakukan secara manual. Jika ada beberapa hardware yang tidak Plug & Play ada baiknya anda menentukan "Manual" dan anda sanggup mengkonfigurasikan masing-masing IRQ dan DMA secara manual.
· Reset Configuration Data: Digunakan untuk menghapus data PnP yang tersimpan pada blok ESCD (Extended System Configuration Data). Jika anda menentukan "enabled", BIOS akan menghapus data ESCD, tetapi hanya sekali saja. Setelah itu pilihan ini akan diubah menjadi "disabled" secara otomatis.
· IRQx/DMAx assigned to: Pilihan ini hanya tampil kalau dalam "Resources Controlled By" telah dipilih option "Manual". Selanjutnya pilihan ini sanggup diisi dengan "Legacy ISA" atau "PCI/ISA PnP". Pilihlah "Legacy ISA" kalau IRQ atau DMA tersebut dipakai oleh card yang tidak Plug & Play. Untuk card soundblaster 2.0 yang renta misaInya. orang akan menemukan IRQ 5 dan DMA 1 pada pilihan "Legacy ISA".
· PCI 1RQ Activated By: Digunakan untuk menentukan cara mengaktifkan IRQ pada bus PCI. Pilihan yang ada yaitu "Level" dan "Edge". Defaultnya ialah "Level", pada beberapa card dibutuhkan pilihan "Edge".
· Slot x using INT: Menentukan IRQ yang dipakai oleh card yang terpasang pada masing-masing slot PCI. Dapat dimanfaatkan untuk memecahkan duduk masalah kalau ada IRQ yang dipakai oleh card ISA yang tidak Plug & Play. Jika tidak ada masalah, lebih baik pilih "Auto".
· 1st/2nd/3rd/4th Available IRO: Pada pilihan yang juga jarang ini anda sanggup melaksanakan pengalokasian interrupt secara eksplisit untuk ke-empat interrupt (A hingga D) apabila pengalokasian dengan "Auto" menawarkan hasil yang tidak diinginkan.
· PCI IRQ Map To: Dalam pilihan hidangan ini, alokasikan IDE pada interrupt 14 dan 15 yang klasik dalam masalah biasa mereka akan menyebarkan dengan "PCI Auto" pada Onboard Controller yang secara khas telah tersedia.
· Prima ry/Seconclary IDE INT: Di sini ditentukan PCI interrupt mana yang harus dipergunakan oleh setiap IDE channel, dari Onboard Controller atau dari card IDE di PCI. Biasanya ialah "A" dan "B".
· Used MEM Base Addr: Option ini akan menyediakan ruang di memori utama di tempat sektor upper memory, contohnya untuk beberapa network card ISA yang tua. Option "Used MEM Length" akan menentukan ukuran memori yang dibutuhkan.
Baca Selanjutnya -> Masalah Dan Solusi Perbaikan Bios