Apresiasi Seni Kriya Nusantara - Bagi Template

Jumat, 20 April 2012

Apresiasi Seni Kriya Nusantara

Seni Kriya merupakan salah satu cabang seni rupa yang juga dikenal dengan seni kerajinan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Powerdarminta istilah Kriya artinya pekerjaan ( Kerajinan ) tangan, yang artinya barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan bukan mesin, contohnya barang-barang rumah tangga mirip anyaman, sulaman dan lainnya. Disamping itu terdapat pula istilah Craft berasal dari kata Handicraft yang artinya keahlian, alasannya yakni dalam pembuatan kerajinan diperlukan keahlian dan keterampilan yang sangat tinggi.
A.      Keunikan Gagasan Dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Nusantara

1.       Gagasan Kriya Nusantara

Keragaman karya Kriya Nusantara berdasarkan fungsinya yang dikelompokan menjadi kriya seni dan kriya terapan. Kriya seni juga bisa dikatakan kriya murni yaitu kriya yang semata-mata diciptakan semata-mata sebagai media ekspresi, pemaparan, atau pengungkapan  pikiran sekaligus perasaan, cita-cita, dan keinginana melalui bentuk rupa untuk memberi kepuasan batinia. Tujuan utama penciptaan kriya seni yakni untuk mengungkapkan ekspresi jiwa, gagasan dan ideh untuk kepentingan artistic dan estetika tanpa dikaitkan dengan kepentingan praktis.

Kriya terapan yakni kriya yang sanggup digunakan untuk kebutuhan atau kepentingan sehari-hari contohnya perabot rumah tangga maka dari itu penciptaannya harus mempertimbangkan banyak sekali spek mirip fungsi, bentuk dan teknik produksi.

Karya kriya Nusantara mempunyai ide gagasan yang beraneragam,banyak diantaranya dengan ciri khas Indonesia yang diadaptasi dengan tabiat bangsa, letak geografis, dan kemampuan para seniman. Keragaman etnis juga banyak menyumbangkan ide gagasan dalam penciptaan karya kriya Nusantara Indonesia yang benar masih alami dan orisinil dari Nusantara walau mungkin dalam perkebangannya sudah ada yang dipengaruhi oleh budaya absurd mirip Cina, Persia, dan Eropa yang sepertinya memberi perubahan, baik secara intern dan ekstern.

2.       Teknik Karya Kriya Nusantara

Dari saman kesaman masyarakat nusantara mempunyai kemampuan membuat peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan hidup, mirip peralatan rumah tangga, berburuh, mencari ikan dan lain-lain, yang masing-masing dalam berkarya mereka memakai teknik yang berbeda-beda, dimana pennguasaan teknik dan ketersedian peralatan besar lengan berkuasa terhadap hasil karya.

Beberapa teknik yang digunakan dalam berkarya kriya diwilayah Nusantara diantaranya ;
a.       Teknik Ukir yaitu membuat benda kerajinan dengan cara membentuk dan mengurangi materi dengan memakai peralatan yang disebut pahat atau tata ukir. Bahan yang diukir antara lain Kayu,batu, tulang atau tembaga, disamping teknik ukir ada juga teknik pahat.
b.       Teknik tenun yaitu membuat benda kerajinan tenun dengan cara menganyam, materi yang digunakan biasanya berupa benang yang dijalin saling silang diadaptasi dengan motif.
c.        Teknik Cor cara pembuatan benda-benda kerajinan dengan memakai cetakan, baha yang akan dicetak terlebih dahulu dilebur semoga encer dibuat mirip gabungan sehingga sanggup dituangkan kedalam setakan, sehingga hasil cetakan menyesuaikan bentuk centakannya, keistimewaan teknik ini memungkinkan sanggup dibuat karya lebih dari satu bahkan banyak dengan bentuk yang sama. Bahan yang digunakan biasanya, lilin, gops atau fiberglas.
d.       Teknik Anyam yaitu membuat benda kerajinan dengan cara menganyam. Fdalam penerapannya diadaptasi dengan motif yang akan dibuat, drngan memakai materi rotan, bamboo dan sejenisnya.
e.        Teknik Batik yaitu memberi hiasan atau motif pada kain dengan menorehkan lilin panas dengan memakai canting, kemudian diberi napthol sebagai pewarna, materi yang dibatik biasanya, kain, kayu dan atau bamboo. Pada umumnya ragam hias membatik di Indonesia mengambil bentuk geometris dan non geometris, dimana bentuk geometris berupa bentuk-bentuk yang mirip bentuk-bentuk pada ilmu ukur, mirip segitiga, persegi, lingkaran dan lain-lain. Bentuk non geometris berupa bentuk-bentuk alam, flora, fauna dan lain-lain. Yang pada umumnya diolah dengan cara destilasi atau digayakan sehingga mirip bentuk aslinya.
f.        Dan masih banyak teknik lain seiring dengan perkembangan saman.

B.      Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan Dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Nusantara

Karya peninggalan saman kuno yang terbuat dari logam mirip gendering, nekara atau moko yang biasanya digunakan pada upacara baik pesta kawin atau program kematian dan adat. Ada juga cdrasa atau kapak perunggu, bejana, dan patung yang digunakan bukan untuk keperluan mudah melainkan sebagai benda yang bernilai simbolik ( Magic).
Selain itu ada wayang kulit yang hingga kini benda ini masih eksis keberadaannya semenjak periode ke -15. Sebagai karya Adiluhung sebagai seniman pada saman islam masuk ke Indonesia dan berfungsi sebagai media dakwa . Wayang kulit Purwa yang ada di Jawa tengah dan Jawa timur merupakan penggambaran tokoh Ramayana dan Mahabrata, yang dibuat dari materi kulit yang berfungsi sebagai media dkwa penyiaraan agama islam oleh sunan kalijaga. Di Indonesia terdapat wayang kulit Bali, Lombok, Yokyakarta, dll,..
1.       Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan Karya Kriya Nusantara

Karya kriya pada zaman Prasejarah berupa perkakas rumah tangga dan benda-benda bertuah yang digunakan dalam prosesi upacara. Yang mempunyai sifat tradisional, ritual (suci), simbolik, monoton, anonym (tanpa kejelasan pembuatnya) dan alami.  Warna-warna yang digunakan mengandung makna simbolis mirip hitam mengandung arti tragedy, kematian, kegelapan dan ilmu gaib. Putih artinya suci dan bersih, Hijau yang artinya sejuk, tenamg dan alami. Kuning yang artinya matahari, cerah dan sukacita. Merah yang artina api dan panas.  Biru artinya tenang atau damai.
Ketika agama hindu dan budha masuk ke Indonesia melahirkan corak ragam hias gres sebagai hasil alkulturasi kebudayaan. Dizaman kini karya seni kriya lebih banyak berorientasi pada aspek ekonomi.

2.       Apresiasi Terhadap Keunikan Karya Kriya Di Wilayah Nusantara

Sejak zaman prasejarah telah dikenal adanya peralatan yang masih sederhana berupa kapak genggam dan senjata-senjata, belati dan mata tombak yang terbuat dari tulang binatang. Setelah mengenal bercocok tanam pada saman ini ada perkembangan karya kriya untuk keperluan sehari-hari dan juga mengenal teknik pertukangan membuat rumah yang terbuat dari bamboo dan kayu. Dan terdorong membuat kerajinan dari kayu, batu, rotan dan tanah liat, dengan teknik mengukir, menganyam, menenun, dan membentuk.


Bab. II
BERKARYA SENI KRIYA DENGAN TEKNIK DAN CORAK NUSANTARA
A.      Merancang Karya Seni Kriya denga Teknik dan Corak Nusantara
Pengertian Batik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni crak atau gambara pada kain yang cara pembuatannya secara khusus dengan menerakan malam panas, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.  Ada beberapa macam jenis batik diantaranya ; Batik tulis, cap, modern, dn batik printing. Batik tulis yakni batik yang dibuat dengan cara menerakan diatas kain dengan canting, batik cap yakni batik yang dibuat dengan memakai cap atau stempel dari tembaga unuk membuat motif, batik modern juga disebut batik lukis yaitu batik yang dibuat dengan cara melukis, sedangkan batik printing contohnya yakni kain yang di sablon.
1.       Bahan dan alat yang diperlukan dalam pembuatan kain batik
Ø  Bahan
a.       Kain putih ( mori )
b.       Bahan obat batik.
1)       Bahan pewarna ( Napthol ), 2) Bahan pembangkit warna ( Garam Diazo ), 3) Bahan pelarut Warna atau pelarut Napthol, 4) Bahan pelarut garam, 5) Malam atau lilin
Ø  Alat
1)       WajanCanting, 2) Kompor, 3) Bejana, 4) Bak, 5) Kuas, 6) Alat pengaduk, 7) Sarung tangan plastic, 8) Wadah plastic.
2.       Prosedur pembuatan kain batik
Ø  Tahapan pembuatan
a.         Tahap persiapan
Mempersiapkan rancangan gambar atau desain serta alat dn materi yang dibutuhkan.
b.         Tahap pelaksanaan
Mengerjakan karya batik sesuai dengan mekanisme dan rancangan.
c.          Tahap finisisng
Penyelesaian simpulan pembuatan karya batik misalya memberi label dan kemasan.
Ø  Langkah-langkah pembuatan kain batik
a.       Menentukan desain, alat, dan bahan
Desain yang dipilih akan menuntukan alat dn materi yang diperlukan yang kemudian akan menentukan jenis batik apa yang dihasilkan.
b.       Menghitung biaya
Dengan menghitung biaya maka ada citra produksi yang berkala dan terakomdir.
c.        Membut desain berupa motif yang akan diterapkan pada kain
Pembuatan desain atau motif disarankan menentukan motif yang disukai atau yang lagi trend, buatlah dalam bentuk denah pada kertas HVS atau kalkir.
d.       Mempersiapkan materi dan alat
Persiapan alat dan materi yang tepat sangat memepengaruhi kwalitas hasil
e.        Memindakan motif atau pola keatas kain
Desain yang siap digunakan digambar pribadi diatas kain atau menggandakan dengan cara desai diletakan diatas kain dimana diatara kain dan desain diberi kertas karbon,lalu diciplak motif yang ada.
f.        Memberi malam atau lilin diatas kain dengan canting
Pemberian malam dilakukan sesudah permukaan kain digambari motif, dengan menerakan malam keseluruh permukaan kain yang bermotif dengan memakai canting. Fungsi lilin atau malam sebagai perintang semoga mala atau lilin tidak masuk kedalam serat kain yang digambari.
g.        Memberi warna
Setelah seluruh permukaan kain yang brmotif selesai diberi malam berikutnya yakni pewarnaan dengan mencelupkan kain yang bermotif kedalam larutan pewarn yang siap dipakai. 
Ø  Tahapan pewarnaan  ;
1)       Celupkan kedlam larutan Napthol yang siap digunakan
2)       Pembersiahan warna dengan cara celupkan s beberapa ketika dengan air dingin, hal ini bertujuan semoga serat benang lebih gampang diresapi zat pewarn dan hasilnya merata.
3)       Celupkan kedalam larutan garam diazo yang siap digunakan
Ø  Cara melarutkan Napthol
-          Napthol dimasukan kedalam wadah, tmbahkan air mendidi dan aduk hingga menjadi pasta.
-          Masukan TRO, auk hingga rata
-          Masukan kostik soda aduk hingga menjadi bening, warna bening mengindikasikan bahwa napthol telah larut dengan sempurna.
-          Tambahkan air panas secukpny
-          Dinginkan selama 15 menit dan sip digunakan.
Ø  Cara melarutkan garm diazo
-          Dngan perbandingan 1 : 3 garam dilarutkan kedalam air cuek kemudian aduk hingga rata.
h.       Pelorodan atau menghilangkan malam
Kain dimasukan kedalam air panas, kemudian disikat semoga malam terlepas semoga terlihat sesuai dengan desain.
i.         Finising
Menjahit tepi kain kemudian disetrika, dilipat, memberi label dan kemasan.
B.      Menyiapkan Dan Menata Karya Seni Kriya Buatan Sendri Untuk Pameran
Pameran bertujuann mengkomunikasikan hasil karya kepada masyarakat atau penikmat seni.
1.       Manfaat pekan raya
a.       Mengenal, melihat dan membandingkan karya teman-teman
b.       Memunculkan motivasi berkarya lebih baik
c.        Meningkatkan apresiasi seni
d.       Mendapatkan pengalaman penyelenggaraan seni pameran
e.        Melatih bekerja sama
2.       Merancang pameran
Penyelenggaraan pekan raya sanggup dilakukan didalam ruangan atau diluar ruangan. Berikut ini yakni persiapan-persiapan pamera.
a.       Membentuk panitia pameran
Pembentukan panitia pelaksanaan pekan raya merupakan langkah awal. Contoh susunan panitia :
Pembimbing    : Membimbing dan mngarahkan pameran
Ketua              : Bertanggung jawab atas pelaksanaan pameran
Wakil ketua     : Membantu ketua untuk memperlancar pelaksanaan pameran
Sekretaris        : Menangani urusa administrasi
Bendahara       : Menangani bidang keungan
Seksi karya      : Menyeleksi karya yang akan dipamerkan
Seksi Display  : Mengatur dan menata karya yang akan dipamerkan
Seksi penjaga  : Bertugas menjaga pekan raya dan emberikan informasi berkaitan karya
  yang dipamerkan
Setelah panitia terbentuk  selanjutnya melaksanakan persiapan mencakup ; Menentukan materi atau karya yang akan dipamerkan, penyiapan ruang pameran, persiapan publikasi dan dokumentasi.
b.       Mempersiapkan yang akan dipamerkan
Mngumpulkan dan menyiapkan karya yang akan dipamerkan, selanjutnya karya dibuat daftarnya sehingga memudahkan membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul karya, ukuran, teknik, dan media.
c.        Mempersiapkan tempat pameran
Penataan ruang memperhatikan lalulintas para pengunjung sehingga komunikasi antara para pengunjung dan penyelenggara sanggup berjalan denga baik, denga jalur 1 arah yang membedakann pintu masuk dan keluar, penataan ruangan harus nyamaan susunan karya harus menarik dan gampang dilihat.
Perlu memperhatikan beberapa hal berikut dalam menata karya yang akan dipamerkan ;
1)       Karya dua dimensi sepeti gambar atau lukisan ditata dengan mempertimbangkan rata atas, rata tengah atau ratah bawah.
2)       Karya tiga dimensi  seperti guci, asbak, mangkok, tas, tempat pensiil dengan pertimbangan warna semoga susuannya tidak membosankan, dikelompakan berdasarkan materi baku, dan penyusunan karya tidak terlalu berdekatan hingga memungkinkan sudut pandag lebih luas.
d.       Menyiapka publikasi dan dokumentasi
Dapat dipblikasikan lewat papan pengumuman sekolah atau spanduk yang dipasang ditempat strategis.
Dokumentasi sanggup berupa catatan jumlah pengunjung yang diperoleh dari buku tamu yang disediakan dan pesan, kesan atau saran pengunjung bersedia.
3.       Plaksanaan pameran
Jika persiapan sudah mantap maka pada ketika yang telah ditentukan pekan raya dibuka dengan resmi olek kepala sekolah atau perwakilan. Acara pembukaan berisi pengantar dari kettua panitia penyelenggara, kemudian sambutan dari kepala sekolah dan sanggup diselingi dengan music atu hiburan untuk memeriahkan program pembukaan.
4.       Penutup.
Sebelum ditutup kegiatan pameran, diadakan diskusi dan penilaian dengan mendatangkan para kritikus seniman, pengamat atau pemerhati seni rupa, sehingga lewat diskusi tersebut sanggup mengevaluasi dan menamba wawasan bagi penyelenggara demi kesempurnaan pekan raya selajutnya serta membangkitkan semangat bagi yang mempunyai talenta seni rup.









Bab. III
APRESIASI KARYA SENI KRIYA MANCANEGARA
A.      Keunikan Gagasan dan Teknik Dalam Karya Seni Kriya Mancanegara

Seni kriya Mancanegara juga mengalami perkembangan sebagaimana di Nusantara. Yang mempunyai keunikan dan kehasan masing-masing berdasarkan corak dan kretivitas penciptanya dengan meperhatikan beberapa factor mirip penguasaan teknik, ketersediaan bahan, dan factor budaya setempat.
1.       Keunikan gagasan dalam karya kriya mancanegara.
Cina dikenal sebagai Ibu kota keramik di dunia. Selain alasannya yakni pengrajinnya yang mahir juaga alasannya yakni tanah di Cina sangat elok untuk pembuatan keramik. Ciri khas keramik Cina yakni cenderung lebih tipis, halus, bahannya lebih bagus, biasanya bermotifkan naga atau symbol-symbol tertentu yang banyak diyakini orang alasannya yakni alasan feng shui-nya. Keunikan lain, produk Cina terkadang terlihat sama. Padahal bila diamati lebih akrab berbeda. Keramik Cina ada 2 jenis, yakni keramik produksi Jingdezheng dan Guangzhong Keramik Jingdezheng relative lebih banyak digemarinkonsumen alasannya yakni lebih tipis, halus, dan unik modelnya.

Selain Cina, keramik yang populer yakni keramik Gouda dari Belanda yang menarik alasannya yakni keindahan warna dan bentuknya, keramik Mojolica dari Inggris yang menarik alasannya yakni warnanya yang cerah dan lembut, dan keramik Carlton Ware yang menampilkan  bentuk yang menawan.

Manik-manik semenjak zaman lampu digunakan untuk pelengkap para wanita, mirip kalung dan gelang. Secara umum, bahan-bahan yang digunakan membuat Manik-manik yakni kulit kerang, kayu, tegah kayu,keramik, gerabah, lempung, tulang, batu, kaca, kamelian, akik, kuarsa, emas, dan logam. Bahan-bahan tersebut masih sanggup diplah-pilah, mirip kerikil terdiri atas kornelian, oniks, andesit, giok, dan kalsedon. Manik-manik dibuat dengan banyak sekali cara, tergantung jenis bahannya. Lubang manik-manik dibuat dengan bordari dua arah pada pinggir manik-manik. Pembuatan manik-manik dari tanah liat dilakukan dengan melilitakan tanah pada kawat sehingga ketika kawat terssebut ditarik maka terbentuk pipa kecil dari tanah liat yang kemudian dipotong dan dibakar. Manik-manik yang dibuat dari beling diperoleh dengan memperabukan kca hingga cair dan menuangkan ke dalam cetakan. Cara lainnya yakni menusukan sepotong kayu kedalam cairan beling dan memutarnya hingga beling yang mulai mengerat merekat pada kayu. Bila kayu tersebut ditarik, maka akan menghasilkan lubang pada manik-manik.

2.       Keunikan gagasan dalam karya kriya mancanegara.

Teknik membuat keramik di mancanegara juga bermaca-macam. Secara umum, pembuatan keramik yakni dengan teknik  pilin, cetak, dan roda putar. Adapun tenik hiasa dengan cara gorese, cap, kuas, dan temple. Bahan keramik ada tiga macam, yaitu tembikar, materi bantuan, dan porslen.

Masyarkat Cina dan Jepang mempunyai banyak sekali pemasaran di bidang seni. Satu diantaranya ialah mereka mempunyai hewan-hewan yang legendaris dalam kehidupan, sperti naga, singa, kerbau, monyet, atau burung. Tidak mengherankan bila motif atau corak seni keramik dan batiknya banyak memakai hewan-hewan tersebut.

Di Cina terdapat empat jenis sulaman tangn, yaitu sulam Su dari Provinsi Jiangsu, sulam Xiang dari Provinsi Hunan, sulam Yue dari Provinsi Guangdong, dan sulam Shu dari Provenisi Sichuan. Masinh-masing meiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Sulaman Su berwarna cerah dan bentuk sulaman yang dihasilkan kelihatan mirip ojek yang sebenarnya. Sulaman Xiang penuh imajinasi dan bentuk sulaman banyak mengambil bentuk gunung, sungai, dan bintang. Sulaman Yue sebagian besar menampilkan pola bunga dan rumput. Sementara itu, sulaman Shu tekstur yang dihasilkanb tampak  lebihh kasar, tetapi tidak gampang kusut.

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan keramik yakni roda putar. Alat ini berbentuk bulat dan terbuat dari coran semen dengan tulang besi. Bagian tengahnya sedikit cekung, pada bab ini diletakan kayu berbentuk bulat dan berfungsi sebagai landasan tanah liat pada waktu pembentukan. Bagian tengah dari roda putar tersebut diberi poros tonggak yang menghubungkan roda putar dengan lantai. Teknik menghias keramik sanggup dilakukan pada waktu pembentukan di atas roda putar. Caranya, bab tepian ditekan senggah membentuk hiasan gelombang. Selain itu, proses menghias sanggup juga dilakukan sesudah produk setengah kering. Caranya diukir, cetak-tempel, atau dicap. Teknik pengglarisan dilakukan beberapa cara, tergantung besar kecilnya produk. Barang berukuran kecil dengan cara dicelup pada cairan glaris, sedangkan produk ukuran sedang dan besar dengan cara disiram.

Pembakaran memakai tungku dan pada bab belakang terletak cerobing asap. Bentuknya memanjang ke belakang, bab belakang lebih tinggi semoga pemanasan merata. Tungku inilah yang pada masa dalu dikenal dengan sebutan tungku naga. Salah satu tempat penghasil poci the yakni Yixing dari provinsi Jiangsu, akrab kota pelabuhan terbesar Sanghai, Cina. Poci Yixing populer karena  bahan dasarnya hanya terdapat disana yaitu tanah liat ungu (purple clay).


Bab. IV
BERKARYA SENI KRIYA DENGAN TEKNIK DAN CORAK MANCANEGARA
A.      Merancag Karya Kriya dengan Teknik dan Corak Mancanegara
Karya seni kriya mancanegara sesuai ukurannya terdiri atas karya kriya dua dimensi dan tiga dimensi. Karya Kriya dua dimensi yakni karya kriya yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, diantaranya yakni kain batik, tenun, gambar ilustrasi, dan banyak sekali barang cetakan mirip sampul buku, majalah, iklan, atau poster. Karya seni kriya tiga dimensi yakni karya kriya yang mempunyai ukuran selain panjang dan lebar juga tinggi ….. contohnya kursi, meja, lemari dan lain-lain.
1.       Aspek-aspek dalam pembuatan karya kriya seni
a.       Aspek fungsi ; Agar lebih bermanfaat maka karya kriya dipandang perlu memperhatikan fungsinya.
b.       Aspek Bahan ; Dengan mempertimbangkan fungsi maka sanggup ditentukan materi yang dibutuhkan.
c.        Aspek bentuk ; Ketika materi sudah ditentukan maka langkah berikutnya yakni merancang bentuk benda yang akan dibuat. Misalkan memakai bentuk geometris, apakah bulat, kotak, silinder atau lainnya, penetapan bentuk juga mempertimbangkan aspek fungsinya.
d.       Aspek estetika (Keindahan) ; Keindahan karya sangat penting sehingga menarik, untuk itu sanggup diberi ornament-ornamen secukupnya pada bagian-bagian tertentu, pemilihan warna yang tepat dengan komposisi yang harmonis. Hal inipun harus mempertimbangkan fungsinya.
e.        Aspek keamanan ;  karya yang dibuat kondusif digunakan tidak mengancam jiwa atau keselamatan pemakai.
f.        Aspek kenyamanan ; selain kondusif juga nyaman digunakan artinya juga pemakai merasa nyaman ketika menggunakannya, misalkan sendok dibuat sesuai dengan besar dan lebar mulut, nyaman dipegang dan ringan.

2.       Langkah-langkah membuat karya kriya terapan tiga dimensi
Berikut ini yakni langkah-langka membuat karya kriya terapan tiga dimensi ;
a.       Membuat rancangan gambar.
Berdasarkan fungsi yang sudah ditetapkan gambarla beberapa sketsa, bebaskan imajinasi anda terlepas dari ketepatan dan aturan, kemudian pilih salah satu denah yang berdasarkan andah paling unik, gampang dan bermanfaat yang sesuai dengan fungsi yang sudah ditetapkan.
b.       Menghitung biaya produksi
Hitunglah biaya yang dubutuhkan dalam membuat karya tersebut sehingga memudahkan dalam pemenuhan pengadaan bahan, dan tidak akan tumpang tindi atau bahkan terlewatkan alasannya yakni kurangnya biaya, dan kalaupun minimnnya biaya sanggup ditanggulangi atau diadaptasi dengan banyak sekali lternatif. Karena ketersediaan dan kelengkapan materi dan alat akan menentukan kwalitas produk.
c.        Persiapan materi dan alat
Dipastikan dalam persiapan alat dan materi semuanya tercukupi tidak ada yang kurang dan sesuai dengan perencanaan. Sebelum memulai membuat karya dipastikan lagi bahwa semua materi dan alat tersedia dan siap pakai, sehingga tidak terkendala, atau bahkan terhenti karna ketidak tersediaan alat atau bahan.
d.       Pembuatan karya
Sebaiknya pembuatan karya harus sesuai rancangan dan jikalau ada ide yang baru, biarlah disimpan utuk karya selanjutnya. Sehingga tidak ada kesimpangsiuran proses berkaryanya.
e.        Finising
Merupakan tahap simpulan dengan sentuhan dan teknik tertentu tergantung apa karya yang dibuat.

B.      Membuat Karya Seni Kriya Dengan Teknik dan Corak Mancanegara
Untuk memudahkan pemahaman kali ini karya yang dipilih yakni membuat tempat pensil dari tanah liat, ringkas teknik pembuatannya dengan caradigulung yang artinya tanah liat dibuat lembaran tipis, kemudian dibuat sesuai dengan desain. Untuk lebih jelasnya ikutilah langkah-langkah berikut ini ;
1.       Persiapan gambar, alat dan bahan
Karena fungsinya sudah diketahui yaitu tempat pensil maka selanjutnya yakni membuat desain. Desain perlu dibuat sedetil mungkin mulai dari panjang, lebar, tinggi bahkan bentuk, warna dan motifnya. Langkah selannjutnya mempersiapkan materi dan alat sesuai dengan perencanaan anggaran yang telah dihitung sebelumnya. Yaitu ; Tanah liat 1Kg, Cat kayu dua warna dan minyak cat.

2.       Pembutan karya sesuai rancangan
Jika bahan, alat dan desain telah siap maka sanggup dimulai pembuatan tempat pensil dari tanah liat. Pertama kali siapkan segumpalan tanah liat dan letakan diatas papan kayu, kemudian ditekan dengan rol semoga menjadi lempengan tipis, sesudah itu lempengan dipotong-potong tipis sesuai dengan ukuran dan dibuat sesuai desain, selanjutnya memberi hiasan atau ornament sesuai dengan desain, kemudian diangin-anginkan dan keramik siap dibakar. Tempat pensil sudah setengah jadi, semoga keras dan tahan usang maka sesudah diangin-anginkan dibakar dengan memakai kayu, jerami atau sampah.

3.         Finising
Sentuhan simpulan dalam pembuatan tempat pensil dari tanah liat ini sanggup diterapkan teknik cat, dan glasir. Ingat dalam pengecatan harus seuai desai yang mempertimbangkan pemberian warna dengan motif yang sudah dipilih. Jemurlah hingga cat kering dan tempat pensil dari taniliat kolam sebuah keramik.

Bab. V
APRESIASI KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA
Seorang Desainer ketika mencipta sebuah karya terapan terikat oleh kaidah-kaidah yang harus menjadi pertimbangan, mulai dari tahap inovasi ide hingga hasil simpulan karyanya. Rasa tidak bebas dikarenakan tuntutan-tuntutan yang harus dipertimbangkan mirip fungsi, ukuran bentuk dan lain-lain berkaitan dengan fungsional mudah oleh alasannya yakni itu seni rupa terapan juga sering disebut seni funsional atau seni pakai. Ditaranya bangunan, keramik, desain grafis, produk industry dan lain-lain.
Setiap tempat mempunyai ciri khas karya tersendiri, perbedaan keneka ragaman karyana bukan hanya pada motif hias atau corak dan gayanya saja tapi juga pada teknik dan gagasan yang digunakan, hal ini sanggup dilihat dari karya setiap tempat yang mempunyai keunukan dan kekhasan tersendiri. Misalnya seni pahat Asmat, berbeda dengan Bali hal ini dipengaruhi factor budaya, kepercayaan, atau yang lain yang menyangkut pandangan hidup.
A.      Gagasan, Teknik dan Bahan dalam Karya Kriya Seni Rupa Terapan Nusantara.

Untuk mempertahankan hidup insan mempunyai naluri, salah satu caranya dengan berkarya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Melalui akal, pikiran, perasaan insan berjuang menghadapi banyak sekali tantangan hidup dimulai semenjak adanya kehidupan insan dimuka bumi ( Zaman prasejarah) hingga saman modern mirip kini ini. Pada mulanya membuat peralatan sederhana mirip kapak genggam, alat berburuh, alat bercocok tanam dan benda-benda mudah lainnya hanya untuk mempertahankan hidup, tanpa menyadari bahwa mereka sedang berkarya. Seiring dengan perkembangan, pola piker insan bertamba maju yang pada jadinya bisa membuat perkakas dan banyak sekali peralatan modern yang diperlukan bahkan memudahkan kehipuna manusia. Hal ini membuktikan bahwa insan terus berusaha memperbaiki, meningkatkan dan berkarya semoga kehidupannya lebih berkualitas.

1.       Gagasan karya seni rupa terapan

Karya seni trepan sanggup dijumpai dimana saja baik dikota, desa bahakn pelosok desa, ada karya yang mempunyai fungsi yang sama meskipun bentuk, desain dan motifnya berbeda mirip bolpoin, beranekaragam bentuknya namun fungsinya untuk menulis. Hal ini menandakan bahwa dalam merancang seorang desainer mempunyai ide, imajinasi atau gagasan  yang berbeda.

Desain tidak hanya dibuat oleh orang-orang modern tetapi desain banyak pula diciptakan masyarakat pedesaan yang disebut desain tradisional, bahkan semenjak zaman prasejarah sudah muncul kegiatan merancang. Masing-masing zaman punya masa tersendiri dalam berkarya sesuai tingkat kecerdasan dan materi yang tersedia dengan tujuan sesua kebutuhan masing-masing zamanya.

2.       Keunikan Teknik, alat dan ragam pembuatan karya seni rupa terapan

Benda yang terbuat dari rotan bamboo dan sejenisnya dibuat dengan teknik anyam. Teknik menganyan satu derah dengan lainya berbeda-beda hingga muncul hingga muncul corak dan pola anyaman berbeda pula.

Perbedaan teknik pembuatan sebuah karya trepan pada umumnya dipengaruhi ketersediaan peralatan yang dipakai. Sebagai pola ketika belum ada gergaji masyarakat zaman purba memotong kayu dengan kapak, kemudian diciptakan gergaji manual, seiring dengan perkembangan teknologi diciptakan gergaji mesin, sehingga memotong dan membela kayu lebih efisien.

Dilihat perkembangan teknologi mirip pola diatas, menandakan sebetulnya setiap hasil rekayasa teknologi tersebut merupakan penyempurnaan dari penemuan-penemuan sebelumnnya . Oleh alasannya yakni itu sedikut banyak teknologi tradisi yang telah diciptakan memberi sumbangan bagi generasi berikutnya. Tidak terbayangkan bagaimana mengangkat kerikil dan menyusun menjadi sebuah bangunan, mirip Candi Borobudur, Prambanan dan candi-candi lainnya. Beberapa bangunan monumental tersebut menandakan bahwa masyarakat yang hidup dimasa lampau telah menguasai teknologi yang luar biasa. Keunikan teknologi yang mereka kuasai berimbas pada teknik pembuatan benda-benda pakai yng meringankan pekerjaan insan mirip kini ini diantaranya alat berat, robot robo dan sejenis.

B.      Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Bentuk karya seni rupa terapan yang beraneka ragam menggambarkan bahwa para seniman ataupun pengrajin tidak perna berhenti dalam berkreasi menciptakn bentuk-bentuk baru, mungkin gagasan ini timbul dari perenungan, khayal atau imajinasi yang terinspirasi dari karya-karya sebelummya atau hamparan alam dan modifikasi bentuk geometris, yang kemudian dengan kecerdasan kreativitasnya diolah dan dimodifikasikan sesdemikian rupah menjadi karya seni bentuk gres yang dibantu peralatan yang semakin modern hinga hasil karyanya lebih mudah dan modern.
Meskipun penciptaan karya dan teknologi produksi dimasyarakat masih tradisional namun memberi wangsit bagi para insinyur, sarjana, professor dan doctor untuk membuatkan dan membuat alat produksi dengan teknologi modern. Memang pada kenyataanya tidak sedikit alat prodiksi modern diciptakan berawak dari pengembangan teknologi tradisional.
Bab. VI
BERKARYA SENI KRIYA DENGAN FUNGSI DAN CORAK SENI RUPA TERAPAN NUSA
Salah satu bentuk karya seni rupa terapan yakni menggambar, diantaranya yakni menggambar gambaran gambar bentuk dan menggambar teknik. Menggambar yakni melukis suatu objek ke bidang gambar. Menggambar bentuk berupaya menggambar bentuk objek yang menjadi model dan memindahkannya ke atas bidang gambar sesuai kenyataannya.

A.      Menggambar Teknik atau Memproyeksikan Objek ke Bidang Kertas

Menggambar teknik merupakan cara memproyeksikan suatu objek atau benda kedalam bidang gambar. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar teknik, yaitu sebagai berikut ;
a.       Objek yang akan digambar riil sesuai dengan kenyataan.
b.       Posisi dan kedudukan gambar terhadap pandangan mata.
c.        Bidang yang digunakan memproyeksikan benda.
d.       Cara atau metode yang digu nakan untuk memproyeksikan benda.

1.       Metode memproyeksikan benda atau ojek

Dua cara dalam memproyeksikan benda atau objek ;
a.       Proyeksi Paralel yakni cara menggambar atau memproyeksikan suatu benda kesuatu bidang datar dengan memakai santunan garis-garis sejajar melalui benda tersebut.
b.       Proyeksi sentral yakni cara menggambar suatu objek atau benda kedalam suatu bidang memakai santunan garis-garis memusat kesuatu titik.

2.       Kedudukan benda terhadap pandangan mata

Dalam menggambar dikenal ilmu perspektif yang merupakan gabungan dari seni dan menggambar objek pada bidang datar, yang menitik beratkan pada ketajaman penglihatan mata. Berikut ini beberapa hal yang terkait dengan dengan menggambar perspektif diantaranya ;
a.       Segala sesuatu yang dilihat bila kedudukannya semakin jauh maka tampak semakin kecil dari ukuran benda sebetulnya dan warnanya semakin kabur.
b.       Bend yang semakin jauh yang tampak semakin kecil pada jadinya tampak menjadi satu titik yang disebut titik lenyap.
c.        Dalam satu kedudukan pandangan mata, semua benda yang jauh dari mata akan merupakan titik-titik yang berderet dan terletak pada sebuah garis lurus mendatar setinggi mata yang disebut garis horizontal.

3.       Cara menggambar perspektif

Dalam menggambar perspektif ada dua cara yaitu aeral perspektif yaitu cara menggambar yang berdasarkan pada tegas buramnya garis atau warna. Dan linear perspektif yaitu cara menggambar yang memakai santunan titik lenyap dan garis horizontal atau garis garis yang memusat pada titik tersebut.
Berdasarkan kedudukan benda terhadap pandangan mata, maka dalam menggambar linear perspektif dibagi menjadi 3 bab yaitu ;
a.     Paralel perspektif yaitu apabila kubus diletakan pada sebuah bidang datar dan sisi depannya sejajar dengan bidang proyeksi, maka sebagian rusuknya sejajar dengan bidang proyeksi, sebagian rusuk-rusuk lainya tampak menunju kesatu titik. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
b.     Anguler perspektif yaitu apabila dari posisi sejajar bidang proyeksi tadi diubah sedikit dengan menggeser kubus sehingga sisinya tidak ada yang sejajar, maka sisi bantalan atau atapnya membentuk sudut terhadap bidang proyeksi dan sebagian sudut-sudutnya seakan menuju kedua titik dikanan dan kiri. Lebih terperinci perhatikan gambar.
c.     Oblique perspektif yaitu apabila sisi bantalan kubus diangkat sehingga hanya satu sudut saja yang menyentu bidng bantalan maka akan tampak semua rusuknya seolah-olah menuju ketiga titik, apabila kita melihat gedung terlalu tinggi dari arah sudut jarak terdekat, terpaksa kita lihat dengan cara menengadah maka garis-garis batas gedung yang meninggi seakan menuju kesatu titik dilangit.
Lebih terperinci perhatikan gambar.


B.      Merancang Karya Seni Kriya dengan Mempertimbangkan Fungsi dan corak seni rupa terapan nusantara

Karya seni rupa terapan yakni karya seni rupa yang dirancang dengan mempertimbangkan nilai fungsi praktis, yang disebut juga seni fungsional ( Aplied art ). Aplied art dibuat untuk tujuan mudah yang berfungsi sebagai benda pakai oleh alasannya yakni itu dalam pembuatannya mepertimbangkan aspek fungsi, bentuk dan bahan. Berbeda dengan karya seni murni yang pembuatannya semata-mata hanya ungkapan ekspresi tanpa mempertimbangkan aspek fungsional praktis.
Aspek fungsi yakni aspek terpenting dalam merancang sebuah karya seni terapan sehingga bentuk,  alat dan materi sanggup ditentukan, dengan mengacu pada aspek fungsi sehingga tepat fungsi, kondusif dan nyaman dalam penggunaannya walaupun mungkin tidak meninggalkan aspek estetika dengan pemilihan motif hias dengan ragam hias yang tepat dan penentuan warna yang cocok.

C.      Membuat Karya Seni Kriya Dengan Mempertibangkan Fungsi dan Corak Seni Rupa Terapan Nusantara.

Setelah mengetahui dan memehami langkah penciptaan karya kriya terapan, sebagai penerapan materi pembelajaran, maka sebaiknya langkah selanjutnya yakni mempraktekan, kita pilih saja pembuatan taplak meja dengan memakai teknik sulaman dan ragam motif hias nusantara.
Sekarang tentukan lebih spesifik taplak meja apa yang anda ingin praktekan, kemudian buatlah denah gambar motifnya, tentukan motif apa yang akan dipilih, rbuatlah perencanaan materi dan alat sesuai dengan fungsi karya yang akan dipraktekan. Siapkan semua keperluan dan praktekanlah.

Comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done