Selanjutnya Rasmus merilis arahan sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan arahan sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut membuatkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam kegiatan C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan berjulukan Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter gres untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi abreviasi berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP gres dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 yaitu versi PHP yang paling banyak digunakan pada awal era ke-21. Versi ini banyak digunakan disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap mempunyai kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan arahan PHP tanpa menginstall software server.
Versi terbaru dan stabil dari bahasa pemograman PHP ketika ini yaitu versi 7.0.16 dan 7.1.2 yang resmi dirilis pada tanggal 17 Februari 2017[7].
SEKIAN TERIMA KASIH :)