Pengertian, Jenis Dan Prinsip Kerja Serat Optik

Materi Kuliah Comment

Apa itu Serat Optik?

Nurhidayat.id - Siapa yang jurusan nya Teknik Informatika? Pasti sudah tidak absurd dengan kabel jaringan. Mungkin dikala praktek kita memakai kabel jaringan biasa bukan kabel dengan serat fiber optik. Karena harganya mahal sekali teman wkwk ..

Serat optik, fiber optik atau kabel optik ialah susukan transmisi terbuat dari beling atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan data melalui media berupa cahaya dari suatu daerah ke daerah lain dengan waktu yang sangat cepat dan data yang sangat besar (Saydam, 1997).

Siapa yang jurusan nya Teknik Informatika Pengertian, Jenis dan Prinsip Kerja Serat Optik

Fiber optik dikembangkan pada final tahun 1960 yang terbuat dari materi dielektrik berbentuk ibarat kaca. Di dalam fiber inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan sehingga sanggup diterima di ujung unit akseptor (receiver).

Perbedaan sistem komunikasi optik dengan sistem komunikasi biasa terletak pada proses pengiriman sinyalnya. Pada sistem komunikasi biasa sinyal gosip diubah menjadi sinyal listrik/elektrik, kemudian dilewatkan melalui kabel tembaga. Setelah hingga di tujuan sinyal tersebut kemudian diubah kembali menjadi gosip yang sama ibarat yang dikirimkan. Sedangkan pada sistem komunikasi optik, gosip diubah menjadi sinyal listrik kemudian diubah lagi menjadi optik/cahaya. Sinyal tersebut kemudian dilewatkan melalui serat optik, sesudah hingga di penerima, cahaya tadi diubah kembali menjadi sinyal listrik dan risikonya diterjemahkan menjadi informasi.

Kelebihan Serat Optik

Kelebihan serat optik dibandingkan dengan media transmisi yang lain ialah sebagai berikut (Widodo, 1995):

Memiliki bandwidth yang sangat lebar. Dalam sistem digital sanggup mencapai orde gigahertz, sehingga bisa membawa gosip yang sangat besar.
Ukuran sangat kecil dan murah, sehingga gampang dalam penanganan dan instalasi.
Isyarat cahaya tidak terpengaruh oleh derau elektris maupun medan magnetis.
Isyarat dalam kabel serat terjamin keamanannya.
Karena dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api. Di samping itu serat tersebut tahan terhadap gas beracun, bahan-bahan kimia, dan air, sehingga cocok bila ditanam di bawah tanah.
Susutan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang (repeater). Yang pada gilirannya akan menurunkan biaya.

Struktur Serat Optik

Secara umum struktur serat optik sanggup dilihat pada gambar di bawah ini, dengan klarifikasi sebagai berikut (Putu, 2009):

a. Core (Inti Kabel)

Core berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya. Core yaitu elemen pertama dari fiber optik yang merupakan konduktor bahwasanya yaitu sebuah batang silinder terbuat dari materi dielektrik (bahan silika (SiO2), biasanya diberi dopping dengan germanium oksida (GeO2) atau fosfor penta oksida (P2O5) untuk menaikan indeks biasanya) yang tidak menghantarkan listrik. Inti mempunyai diameter antara 3 – 200 µm. Ketebalan dari core merupakan hal yang penting, lantaran memilih karakteristik dari kabel. Core (inti) dari serat optik terbuat dari material kristal beling kelas tinggi dan indeks bias core besarnya sekitar 1,5.

b. Cladding (Selubung)

Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya semoga sanggup merambat ke ujung lainnya. Cladding yaitu lapisan selimut/selubung yang dilapiskan pada core yang mempunyai diameter antara 125 – 250 µm. Cladding juga terbuat dari gelas tetapi indeks bias nya lebih kecil dari indeks bias core. Hubungan antara kedua indeks dibentuk kritis lantaran untuk memungkinkan terjadinya pemantulan total dari berkas cahaya yang merambat berada di bawah sudut kritis sewaktu dilewatkan sepanjang serat optik.

c. Coating (Pelindung)

Coating berfungsi sebagai pelindung mekanis yang melindungi serat optik dari kerusakan dan sebagai pengkodean warna pada serat optik. Coating yaitu serpihan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari materi plastik lentur (PVC) yang berfungsi untuk melindungi serat optik dari tekanan luar.

d. Streng thening (Serat Penguat)

Streng thening serat berfungsi sebagai serat yang menguatkan serpihan dalam kabel sehingga tidak gampang putus dan terbuat dari materi serat kain sejenis benang yang sangat banyak dan mempunyai ketahanan yang sangat baik.

e. Jacket Cable (Selongsong Kabel)

Jacket kabel berfungsi sebagai pelindung keseluruhan serpihan dalam kabel serat optik serta didalamnya terdapat tanda pengenal dan terbuat dari materi PVC.

Jenis-jenis Serat Optik

Terdapat dua jenis serat optik, yaitu sebagai berikut (Sharma dkk, 2013):

a. Singlemode Fiber (SMF)

Serat optik singlemode mempunyai core yang kecil dan mempunyai hanya satu jalur cahaya. Perbedaan antara indeks bias core dan cladding sangat kecil. SMF mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk mentransmisikan gosip lantaran sanggup mempertahankan akurasi jumlah cahaya untuk jarak tempuh yang lebih besar dan tidak menawarkan penyebaran cahaya yang disebabkan oleh beberapa mode. Atenuasi serat SMF juga lebih rendah bila dibandingkan dengan MMF. Kekurangan dari serat jenis ini ialah diameter core yang kecil yang menciptakan menyambungan cahaya ke dalam core lebih sulit, pembangunan yang sulit dan biaya yang relatif mahal.

b. Multimode Fiber (MMF)

Multimode fiber mempunyai diameter core dan indeks bias relatif lebih besar daripada singlemode fiber dan memungkinkan sejumlah besar cahaya melewatinya. Ukuran core kabel multimode secara umum ialah berkisar antara 50 hingga dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel multimode pada umumnya ialah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. NA atau numerical aperture ialah ukuran kemampuan sebuah serat untuk menangkap cahaya, juga digunakan untuk mendefinisikan acceptance cone dari sebuah serat optik. Jenis serat optik Multimode sanggup dikategorikan menjadi dua macam yaitu serat optik multimode step index dan serat optik multimode gradded index.

Prinsip Kerja Serat Optik

Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan klarifikasi sebagai berikut (Praja dkk, 2013):

Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.
Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik.
Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh lantaran itu jikalau jarak transmisinya jauh maka dibutuhkan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

Daftar Pustaka

Saydam, Gouzali. 1997. Prinsip Dasar Teknologi Jaringan Telekomunikasi. Bandung: Angkasa.
Widodo, T. S. 1995. Optoelektronika Komunikasi Serat Optik. Yogyakarta: Andi Offset.
Putu, Dewa. 2009. Fiber Optik Pada Jaringan Komputer.
Sharma, P., Arora, Pardeshi, S. dan Singh, M. 2013. Fibre Optic Communication; An overview. Certified Journal, vol. 3, no. 5, pp. 474-479.
Praja, Guntara Fajar, dkk. 2013. Analisis Perhitungan dan Pengukuran Transmisi Serat Optik Telkomsel Regional Jawa Tengah. Bandung: Institut Teknologi Nasional.