Yogyakarta bias dibilang panas, sama menyerupai di tempat lain yang memasuki peralihan musim. Di rumah kontrakan yang di tempat Bantul, sehari sebelumnya kita cari lokasi kebun hewan itu melalui Google Maps, maklum sebagai pendatang belum mengetahui banyak jalan di Kota yang mempunyai semboyan “Berhati Nyaman” ini.
Dari Jalan Imogiri Timur KM 6 ternyata kebun hewan Gembira Loka tidak terlalu jauh, dalam Maps tertulis sekitar 5 kilometer. Pagi itu, sesudah menyantap sarapan pagi dengan sajian sayur sop dengan lauk Tempe kita persiapkan diri untuk menikmati hari Minggu dengan berlibur ke Gembira Loka. Dengan mengendarai Mio yang gres diservice dan diganti joknya, perjalanan dari kontrakan ke kebun hewan tidak terasa melelahkan.
Suasana Gembira Loka pagi itu masih belum ramai, di tempat parkir motor masih sedikit motor yang berjajar rapi, kita tiba sekitar pukul 08:30. Untuk memasuki kebun hewan yang telah digagas semenjak tahun 1933 ini kita dikenai tarif Rp30.000/orang itu sudah termasuk tiket naik Kapal Katamaran.
 |
Memberi makan rusa |
 |
Melihat pertunjuan satwa terampil |
 |
Uups, mereka sedang apa ya? |
 |
Naik kapal Katamaran |
Kebun hewan Gembira Loka ini sangat luas, untuk mengelilinginya dengan berjalan kaki dari pintu masuk hingga keluar niscaya capek, apalagi jalannya kadang naik turun. Makanya di setiap titik kita melihat-lihat hewan yang ada sambil berisitirahat. Tetapi jangan khawatir, di sini juga ada Taring (transportasi keliling yang berhenti di beberapa halte. Kaprikornus bila capek dan ingin melihat isi kebun hewan dari jauh dapat naik Taring.
Koleksi binatangnya tertata dengan rapi tetapi memang tidak begitu banyak, mulai dari orang utan, sinpase, buaya, kuda nil, kanguru, harimau, aneka ikan, burung, kura-kura, dan hewan reptil serta amfibi dan sebagainya. Pada jam-jam tertentu di kebun hewan yang tengah-tengahnya dibentuk danau buatan ini, kita dapat menyaksikan pertunjukan satwa terampil, atraksi gajah, dan feeding time. Selain itu ada aneka macam wahana, seperti; kapal katamara, bahtera senggol, banana orca, dan bahtera kayuh.
Sumber https://www.kurniasepta.com/