Blitar yang sudah sangat terkenal dan masih tetap eksis hingga dikala ini yaitu soto daging Bok Ireng. Di warung sederhana yang terletak di perempatan Jalan Semeru Kota Blitar ini kita sanggup menemukan soto yang dijual dengan model jadul dan rasa yang masih tetap sama.
Pagi itu, sehabis jalan-jalan pagi di Alon-alon Blitar, aku bersama dengan istri dan keponakan mampir ke Bok Ireng. Meski tidak doyan daging ia tetap mengajak ke sini, alasannya yaitu rasa ingin tau dengan keterkenalan masakan soto daging Bok Ireng. Bok Ireng sendiri selalu ramai meski tak punya daerah parkir khusus dan meletakkan meja-meja makannya di atas trotoar.
Bok ireng sendiri konon berasal dari warung yang berukuran 3x3 meter berdinding hitam. Di warung kecil ini soto masih dimasak dengan periuk tanah dengan kayu bakar untuk memanaskannya. Kepulan asap dari kayu bakar memang sanggup menciptakan dinding dan atap menjadi hitam, ini ibarat di dapur kami yang masih menggunakan 'luweng' untuk memasak.
Soto daging bercampur jeroan sapi dihidangkan dalam mangkuk kecil. Cukup dengan Rp8.000 kita sudah sanggup menikmati soto dengan rasa yang enak. Bagi perempuan, porsi kecil ini sudah cukup membuatnya kenyang tetapi bagi kaum lelaki tentu ingin nambah lagi bukan hanya alasannya yaitu rasanya tetapi masih ada sisa ruang di perut yang belum terisi penuh :D
Sumber https://www.kurniasepta.com/
Pagi itu, sehabis jalan-jalan pagi di Alon-alon Blitar, aku bersama dengan istri dan keponakan mampir ke Bok Ireng. Meski tidak doyan daging ia tetap mengajak ke sini, alasannya yaitu rasa ingin tau dengan keterkenalan masakan soto daging Bok Ireng. Bok Ireng sendiri selalu ramai meski tak punya daerah parkir khusus dan meletakkan meja-meja makannya di atas trotoar.
Bok ireng sendiri konon berasal dari warung yang berukuran 3x3 meter berdinding hitam. Di warung kecil ini soto masih dimasak dengan periuk tanah dengan kayu bakar untuk memanaskannya. Kepulan asap dari kayu bakar memang sanggup menciptakan dinding dan atap menjadi hitam, ini ibarat di dapur kami yang masih menggunakan 'luweng' untuk memasak.
Soto daging bercampur jeroan sapi dihidangkan dalam mangkuk kecil. Cukup dengan Rp8.000 kita sudah sanggup menikmati soto dengan rasa yang enak. Bagi perempuan, porsi kecil ini sudah cukup membuatnya kenyang tetapi bagi kaum lelaki tentu ingin nambah lagi bukan hanya alasannya yaitu rasanya tetapi masih ada sisa ruang di perut yang belum terisi penuh :D
Sumber https://www.kurniasepta.com/