Apa itu Model Pembelajaran Talking Stick?
Nurhidayat.id - Hallo sobat, pernah denger Talking Stick atau di sebut juga tongkat berbicara? atau belum sama sekali ?? Talking Stick adalah metode yang awalnya dipakai oleh penduduk orisinil Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau memberikan pendapat dalam suatu lembaga (pertemuan antar suku).
Tongkat berbicara sering dipakai kalangan dewan untuk tetapkan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada dikala pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat berbicara. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jikalau orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua mendapat giliran berbicara, tongkat itu kemudian dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat.
Menurut Kurniasih dan Sani (2015:82), model pembelajaran talking stick merupakan satu dari sekian banyak satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan sumbangan tongkat. Tongkat dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk beropini atau menjawab pertanyaan dari guru sehabis siswa mempelajari bahan pelajaran.
Menurut Maufur (2009:88), Talking Stick merupakan sebuah model pembelajaran yang mempunyai kegunaan untuk melatih keberanian siswa dalam menjawab dan berbicara kepada orang lain. Sedangkan penggunaan tongkat secara bergiliran sebagai media untuk merangsang siswa bertindak cepat dan sempurna sekaligus untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Talking Stick
Menurut Kurniasih dan Sani (2015:83), langkah-langkah yang dijalankan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick yaitu sebagai berikut:- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada dikala itu.
- Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.
- Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
- Setelah itu, bahan yang akan dipelajari kemudian memperlihatkan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari bahan pelajaran tersebut dalam waktu yang telah ditentukan.
- Siswa berdiskusi membahas persoalan yang terdapat di dalam wacana.
- Setelah kelompok selesai membaca bahan pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilakan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.
- Guru mengambil tongkat dan memperlihatkan kepada salah satu anggota kelompok, sehabis itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa mendapat pecahan untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
- Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jikalau anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
- Setelah semuanya mendapat giliran, guru menciptakan kesimpulan dan melaksanakan evaluasi, baik individu atau pun secara berkelompok. Dan sehabis itu menutup pelajaran.
Sedangkan berdasarkan Suprijono (2009:109), langkah-langkah dalam model pembelajaran tipe Talking Stick yaitu sebagai berikut:
- Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang.
- Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
- Guru memberikan bahan pokok yang akan dipelajari.
- Memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari bahan pelajaran.
- Siswa berdiskusi membahas persoalan yang terdapat di dalam wacana.
- Setelah kelompok selesai membaca bahan pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilakan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.
- Guru mengambil tongkat dan memperlihatkan kepada salah satu anggota kelompok, sehabis itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa mendapat pecahan untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
- Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jikalau anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
- Ketika stick bergulir dari kelompok ke kelompok lainnya sebaiknya diiringi musik atau lagu.
- Guru memperlihatkan kesimpulan.
- Guru melaksanakan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu.
- Guru menutup pembelajaran.
Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick
Setiap model pembelajaran pastinya mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut Shoimin (2014:83), Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick yaitu sebagai berikut:- Menguji kesiapan penerima didik dalam pembelajaran.
- Melatih penerima didik memahami bahan dengan cepat.
- Memacu biar penerima didik untuk lebih ulet belajar, sebab penerima didik tidak pernah tahu tongkat akan hingga pada gilirannya.
- Peserta didik berani mengemukakan pendapat.
Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, yaitu sebagai berikut:
- Membuat penerima didik senam jantung.
- Peserta didik yang tidak siap tidak bisa menjawab.
- Membuat penerima didik tegang.
- Ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.
Daftar Pustaka
- Kurniasih dan Sani. 2015. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.
- Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Maufur, Hasan Fauzu. 2009. Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan. Semarang: Sindur Press.
- Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sumber https://www.nurhidayat.id/