Merancang Karya Teater Kreatif Dari Teater Tradisional - Bagi Template

Sabtu, 23 Juni 2018

Merancang Karya Teater Kreatif Dari Teater Tradisional

Merancang Karya Teater Kreatif dari Teater Tradisional (Kls XI)
Untuk jenis-jenis teater tradisional nusantara, silahkan baca disini -> 15 Teater Tradisional Nusantara
Karena teater ini sanggup dikatakan sebuah kreativitas yang memadukan semua jenis teater, yaitu teater tradisional dan teater modern, baik dari tempat setempat, Nusantara, ataupun mancanegara.

Perpaduan hal tersebut akan memunculkan sebuah keunikan tersendiri dan akan menjadi ciri khas teater yang akan dipentaskan. Memang hal ini tidak akan terlalu gampang bagi pemain teater pemula. Akan tetapi, dengan semangat dan rasa keingintahuan serta eksplorasi setiap talenta yang ada dalam diri akan memunculkan sebuah prestasi yang maksimal.
1. Unsur-Unsur Pertunjukan Teater
Dalam mementaskan sebuah pertunjukan teater (drama) setidaknya terdapat beberapa unsur yang perlu kau pahami, yaitu naskah drama, sutradara, pemeran, panggung, perlengkapan panggung (cahaya, rias, bunyi, pakaian), dan penonton.
a. Naskah Drama
Naskah drama merupakan materi pokok pementasan. Secara garis besar naskah drama sanggup terbentuk peristiwa (tentang kesedihan dan kemalangan), dan komedi (tentang dagelan dan tingkah laris konyol). Penyajiannya secara realis (mendekati kenyataan yang gotong royong dalam pementasan, baik dalam bahasa, pakaian, dan tata panggungnya, serta secara simbolik) dalam pementasannya tidak perlu seolah-olah apa yang sedang terjadi dalam realitas.

b. Sutradara
Sutradara inilah yang bertugas mengoordinasikan kemudian lintas pementasan biar pementasannya berhasil. Tugas sutradara yakni menciptakan atau mencari naskah drama, mencari pemeran, kerabat kerja, penyandang dana (produsen), dan sanggup menyikapi calon penonton.

c. Pemeran
Pemeran inilah yang harus menafsirkan perwatakan tokoh yang diperankannya. Memang sutradaralah yang menentukannya. Namun, tanpa kepiawaian dalam memerankan tokoh, konsep kiprah yang telah digariskan sutradara berdasarkan naskah, kesudahannya akan sia-sia belaka.

d. Panggung
Secara garis besar, variasi panggung sanggup dibedakan menjadi dua kategori. Pertama, panggung yang dipergunakan sebagai pertunjukan sepenuhnya, sehingga semua penonton sanggup mengamati pementasan secara keseluruhan dari luar panggung. Kedua, panggung berbentuk arena yaitu panggung yang memungkinkan pemain berada di sekitar penonton.

e. Perlengkapan Panggung
Perlengkapan panggung mencakup beberapa unsur diantaranya yakni sebagai berikut:
Cahaya, Cahaya atau lighting dibutuhkan untuk memperjelas penglihatan penonton terhadap mimik pemeran. Dengan demikian penciptaan suasana sedih, murung atau gembira, sanggup tercapai. Selain itu, cahaya sanggup mendukung keartistikan set yang dibangun di panggung.
Bunyi (Sound Effect), Bunyi sanggup diusahakan secara pribadi (orkestra, band, gamelan, dan sebagainya), tetapi juga sanggup lewat perekaman yang jauh hari sudah disiapkan oleh awak pentas yang bertanggungjawab mengurusnya.
Pakaian, Pakaian sering disebut kostum (costume). Kostum adakah pakaian yang dikenakan para pemain untuk membantu pemeran dalam menampilkan perwatakan tokoh yang diperankannya.
Rias, Semua itu diusahakan untuk membantu para pemeran dalam membawakan perwatakan tokoh sesuai dengan yang diinginkan naskah dan tafsiran sutradara. Inilah fungsi dari tata rias dalam pementasan teater.

f. Penonton
Tujuan suatu pementasan lakon yakni penonton. Respons penonton atas lakon akan menjadi suatu respons yang melingkar antara penonton dengan pementasan. Penonton dalam pementasan teater merupakan suatu komposisi organisme kemanusiaan yang peka. Mereka pergi menonton lantaran ingin memperoleh kepuasan, kebutuhan, atau untuk digetarkan hatinya lantaran terharu akhir hasrat ingin menonton.

Penafsiran terhadap naskah mencakup hal-hal berikut:

a.Menentukan tema sebuah naskah.
b.Menentukan karakter-karakter tokoh, contohnya ada tokoh baik, jahat, pemberani, pengecut, 
   pemalu, centil, pendiam, penakut, dan sebagainya.
c.Menafsirkan plot atau alur, yakni rangkaian dongeng yang disusun berdasarkan alasannya akibat. Alur
   dibuat semenarik mungkin sehingga penonton diharapkan ikut larut dalam suasana pertunjukan.
d.Perhatikan pula struktur dramatik naskah, berkaitan dengan pemaparan dan pengenalan, konflik
   yang dibangun, cara menuntaskan konflik, serta pemecahan persoalan yang disodorkan.
e.Menentukan setting atau latar cerita, mencakup tempat, waktu, suasana, serta kondisi sosial
   masyarakat yang terdapat dalam cerita. Misalnya berlatar tempat di kantin sekolah dengan suasana
   ramai oleh siswa pada waktu istirahat siang hari dan ketika itu sedang gerimis. Penafsiran terhadap
   setting akan mempermudah pemain

Pada ketika latihan sanggup dilakukan hal-hal berikut: 
a. Pembacaan dan penghafalan naskah, lakuan akting, blocking, gesture, dan gerakan pemain di atas panggung. 
b. Menciptakan musik dan bunyi yang akan dimunculkan sesuai tema. 
c. Menentukan peralatan dan perlengkapan pemain. 
d. Menentukan dan menyediakan benda-benda yang harus ada di atas panggung sesuai tema. 
e. Menyediakan kostum dan menyiapkan riasan yang akan digunakan oleh pemain sesuai aksara tokoh
    yang diperankannya. 
f. Mempersiapkan panggung, planning penataan cahaya dan warna, serta penataan panggung secara 
    keseluruhan. 
g. Mengatur irama permainan supaya pertunjukan menarik dan tidak monoton.
2. Pertunjukan Teater
Dalam penyelenggaraan pementasan teater terdapat tahapan utama yaitu tahap persiapan, latihan, dan pelaksanaan.
a. Tahap Persiapan Pertunjukan
Pada umumnya, prinsip-prinsip sebuah pertunjukan memiliki langkah-langkah sebagai berikut.
Perencanaan Pertunjukan, Perencanaan sebaiknya dilakukan secara lebih cermat dan detail. Rencana-rencana itu sebaiknya ditulis. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan yakni penentuan tema, planning kegiatan, penyusunan jadwal kegiatan, dan penentuan tempat pertunjukan.
Pengelolaan Kegiatan Pertunjukan, Mengorganisasi kegiatan pertunjukan yakni melaksanakan kegiatan pengelolaan sumber daya insan berdasarkan struktur organisasi. Di dalam struktur tersebut terdapat pembagian kiprah yang terperinci sesuai dengan kedudukan dan fungsinya.
Tahap Pelaksanaan, Dalam tahap ini, kedua tim yang telah dibuat bekerja berdasarkan kiprah dan kiprahnya masing-masing. Tim penyelenggara bertugas untuk melaksanakan "acara" pementasan, sedangkan tim pementasan bertugas menyajikan karya seni (drama) untuk ditonton.

b. Latihan Pertunjukan
Seorang pemain film tidak pribadi begitu saja memainkan perannya. Kepiawaian seorang pemain film ketika bermain kiprah merupakan hasil maksimal dari beberapa latihan yang dilakukannya. Ketika berlatih, seorang pemain harus selalu menjaga suasana dengan gembira, semangat yang maksimal, kesungguhan dan kemauan untuk bekerja sama dengan pemain atau kru lainnya.

c. Tahap Pelaksanaan Pertunjukan Teater
Setelah semua tahap di atas selesai, pertunjukan teater pun sanggup digelar. Hal yang harus diingat, buatlah sebuah gladi higienis terlebih dahulu. Gladi higienis merupakan persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini yakni sebagai simulasi pada hari-H biar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi ketika melaksanakan sebuah pementasan.

Contoh Naskah Drama Singkat Untuk Latihan -> Contoh Naskah Drama Tentang Moral Dan Persahabatan  
Comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done