Penyajian Kritik Musik - Bagi Template

Senin, 05 Maret 2018

Penyajian Kritik Musik

Penyajian Kritik Musik
Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni musik. Ada 4 hal pokok dalam acara penyajian yang sudah umum dipakai pada kritik seni yaitu: deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.

Pada bab deskripsi, hal yang paling fundamental ialah penyajian fakta yang bersumber pribadi dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini berupa pernyataan elemen dan warna suara yang digunakan. Faktor-faktor pendukung penyajian juga termasuk bab deskripsi. Pada tahap ini dinyatakan secara lengkap bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut diperlakukan dalam penyajian musik.

Analisis ialah uraian berupa klarifikasi hal-hal yang penting dari unsur nada, melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan pada bab mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Inilah tahap menyatakan mutu suatu karya musik menurut analisis unsur-unsur penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diharapkan pada tahap ini.
·                     
Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis sanggup menjadi faktor pertimbangan dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan dalam interpretasi. Tahap ini sanggup dikatakan sebagai pendekatan induktif alasannya dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya musik, bukan dari hukum-hukum yang bersifat umum (deduktif).
·                     
Evaluasi. Bagian tamat penyajian kritik ialah evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik alasannya kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi tanpa dasar. Dasar pernyataan dalam penilaian ialah hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap penilaian ialah kebaikan atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Pernyataan kebaikan, berupa kelebihan-kelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik.

Penyajian kritik musik sanggup dilakukan secara mulut maupun tulisan. Penyajian secara goresan pena disusun ibarat urutan penyaian di atas. Pada awal goresan pena perlu kiranya ditambahkan bab pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk goresan pena meliputi:
·                     Pendahuluan
·                     Deskripsi
·                     Analsis
·                     Interpretasi
·                     Evaluasi
Bagian pendahuluan berisi ihwal identitas musik yang akan dikritisi, ibarat nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu termasuk bab yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu alasannya berbasis bahasa maka sanggup dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu meliputi makna denotatif dan konotatif.


Sejarah Kritik Musik
Kritik Musik Awal
Kegiatan kritik musik pertama kali di dunia di lakukan dua orang Yunani yaitu Xenophones dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM. Xenophones dan Heraclitus mengecam keras pujangga besar berjulukan Homerus yang sering bernyanyi ihwal hal-hal yang tidak senonoh ihwal tuhan dewi.
Kritik Musik Reneissance
          
Pada masa pertengahan istilah kritik hilang sama sekali. Barulah Polizianus pada tahun 1492 memakai istilah criticus dan Grammaticus. Scanlinger melaksanakan analisa dan perbandingan antara pujangga Yunani dan latih dengan adanya kritik modern di sertai pengembangan nya para penyair mulai merasa terganggu alasannya acara kreatif mereka terganggu
Kritik Musik Di Inggris
          
Di Inggris masa 16 pada zaman pemerintah ratu Elizabeth istilah kritik sama sekali belum dikenal. Francis Bacon dengan bukunya “Advancement of Learning” ialah yang pertama yang kemungkinan besar memakai istilah kritik dalam sastra musik Inggris pada tahun 1605
Kritik Musik Indonesia Kritik musik dari segi pengertian dan istilah bukan merrupakan tradisi orisinil masyarakat Indonesia. Kritik musik gres muncul dikala para sastrawan Indonesia menerima pendidikan dengan system Eropa pada awal masa ke 20

Konsep dan Pentingnya Pendidikan Seni Musik
Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan ihwal SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.  Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. 
*Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan aneka macam cara dan media ibarat bahasa rupa, bunyi, gerak, tugas dan aneka macam perpaduannya.  *Multidimensional bermakna pengembangan bermacam-macam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan  kreasi dengan cara memadukan secara serasi unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. 
*Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap bermacam-macam budaya Nusantara dan Mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan perilaku demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

Fungsi Seni Musik
Rien (1999:1) mengemukakan ihwal pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi dalam acara seni musik, selain sanggup menyebarkan kreativitas, musik juga sanggup membantu perkembangan individu, menyebarkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memperlihatkan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah, diharapkan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.
Berdasarkan beberapa pandangan ihwal fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar ihwal Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.
§  Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan sanggup berupa sedih, gembira, risau, marah, menakutkan atau sesuai dengan duduk kasus yang dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan karya-karya baru.
 
§  Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi
Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.
 
§  Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan acara yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memperlihatkan acara penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara pisik dan psikis.
 
§  Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.
Setiap siswa mempunyai potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk memperlihatkan pemupukan yang terus menerus sehingga diharapkan upaya efektif untuk menumbuhkan talenta siswa.
 
§  Pendidikan seni sebagai media kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri insan yang dikaitkan  dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diharapkan untuk mengiringi tingkah laris insan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
 
Kesimpulan
Kritik musik ialah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Fungsi kritik musik ialah sebagai berikut :
©  Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
©  Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.
©  Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
©  Pengembangan mutu karya musik
Kegiatan kritik musik pertama kali di dunia di lakukan dua orang Yunani yaitu Xenophones dan Heraclitus sekitar tahun 500 SM. Xenophones dan Heraclitus mengecam keras pujangga besar berjulukan Homerus yang sering bernyanyi ihwal hal-hal yang tidak senonoh ihwal tuhan dewi.
 
Kritik dan Saran
Ø  Kritik
Kemajuan kritik terutama dalam sastra musik telah berkembang dengan perubahan waktu, dengan kritik musik para kritikus sanggup memperlihatkan masukan baik itu berupa pendapat yang positif maupun negativ kepada para penyaji maupun pendengar mengenai hal itu. Bagi penyaji musik, kritik musik merupakan bentuk apresiasinya biar kedepan mereka bisa lebih baik.
Ø  Saran
Sebaiknya dalam memperlihatkan kritik harus apa adanya dihentikan dibuat-buat apalagi kalau ditambah dengan kata yang keluar dari objek kritik, untuk para pendengar harus lebih memperhatikan dan berperan sebagai pendengar dan mendapatkan kritik, sedangkan untuk penyaji musik harus lebih berhati-hati kalau ada kesalahan dalam musik alasannya bisa menjadikan para kritikus mengkritik hal yang kurang memuaskan
Comments


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done