Hari Minggu menjadi sebuah hari yang sangat berharga, di mana sanggup berkumpul dengan belum dewasa dan istri. Setelah enam hari kerja dan hampir setiap hari hanya bersama di waktu sore hingga malam, itu pun kadang sudah lelah dengan acara seharian. Libur kemarin kita manfaatkan dengan pergi ke salah satu Pantai yang ada di Blitar, yaitu pantai Pantai Pasetran Gondo Mayit.
Niat awalnya, pokoknya rekreasi ke pantai sebab sebelumnya dianggap dolan sendiri tidak mengajak anak istri. Pantai yang bersahabat dan sering atau banyak dikenal yakni Pantai Tambakrejo. Untuk menuju ke pantai yang ada di Blitar selatan ini tidak terlalu jauh, hanya sekitar satu jam dari rumah. Itu artinya, jikalau dari dari sentra kota Blitar jaraknya kurang lebih 30 km.
Pantai Pasetran Gondo Mayit masih dalam daerah dengan Pantai Tambakrejo namun belum begitu populer. Kedua pantai ini hanya dipisahkan oleh sebuah bukit. Untuk ke pantai ini sanggup naik motor, bahkan kendaraan beroda empat sanggup parkir hingga di pantai. Pantai Pasetran Gondo Mayit ini terletak di sebelah timur Pantai Tambakrejo. Letaknya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Untuk ke pantai Pasetran Gondo Mayit, rute yang dilalui sama dengan Pantai Tambakrejo. Sebelum pintu masuk pantai Tambakrejo belok ke kiri, ikuti jalan hingga menemukan gang ke kanan menuju pantai Pasetran Gondo Mayit. Untuk yang sudah terlanjur hingga di pantai Tambakrejo, sanggup berjalan menaiki bukit di sebelah timur. Dari atas bukit sanggup terlihat pantai Tambakrejo dan pantai Pasetran Gondo Mayit.
Meski hanya terpisahkan dengan sebuah bukit, namun pantai Pasetran Gondo Mayit ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pantai Tambakrejo. Dengan pasir putih yang halus dan cenderung sepi menciptakan pantai ini lebih disukai. Pemandangan indah perpaduan warna bahari yang biru, perbukitan yang hijau dan pasir yang putih menciptakan pantai ini benar-benar memikat.
Karcis masuk Pantai Gondo Mayit sebesar 5 ribu rupiah per orang. Namun, sebab waktu itu, aku berangkat pagi sekali sehingga belum ada petugas yang menarik uang masuk. Suasananya yang belum terlalu ramai juga dimanfaatkan kaum muda untuk mendirikan tenda dan bermalam di pantai Pasetran Gondo Mayit. Tempat parker, kamar mandi, warung sudah tersedia di pantai ini.
Bersumber pencarian di internet, ada beberapa versi mengapa pantai ini disebut dengan pantai Pasetran Gondo Mayit. Konon, dulu banyak ditemukan mayit di sekitar pantai yang dipakai tempat pembuangan korban di zaman penjajahan sehingga beraroma mayit yang anyir. Gondo yakni bahasa jawa yang artinya bau, sedangkan mayit berarti mayat.
Ada pula yang menyampaikan nama Pasetran Gondo Mayit berasal dari sebuh bukit yang membelah pantai ini. Di puncak bukit tersebut terdapat sebuah makam yang mengeluarkan busuk wangi dari minyak dan dupa yang ditebar disekitar makam. Namun, berdasarkan masyarakat setempat bekerjsama makam ini yakni makam fiktif yang keberadaanya hanya dipercaya oleh oknum-oknum yang percaya saja.
Sedangkan, versi lain menyebutkan dulunya terdapat padepokan Gondo Mayit di daerah sini. Banyak orang yang tiba ke padepokan tersebut dan tidak kembali ke daerah asalnya sebab tidak ada yang tahu di mana keberadaannya. Selain itu, masyarakat sekitar juga mempunyai legenda Pantai Pasetran Gondo Mayit yang disebut sebagai tempat persinggahan Nyi Roro Kidul.
Pantai Pasetran Gondo Mayit sanggup menjadi salah satu destinasi wisata yang sanggup Anda kunjungi. Di sini kita sanggup duduk santai di bawah Cemara menikmati semilir angin dan deburan ombak pantai selatan atau menelusuri pasir putih. Sebaiknya, jangan berenang di pantai ini sebab ombaknya sangat besar. Selalu jaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sumber https://www.kurniasepta.com/