Pengertian Seni
Demikian universalnya seni sebagai pecahan dari kebudayaan, sehingga masuk akal jikalau ada banyak definisi seni yang dikemukakan, diantaranya :
1. HERBERT READ :
Seni yaitu ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang dihubungkan dengan perasaan, aktifitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk karya.
2. ENSIKLOPEDIA INDONESIA :
Seni yaitu penciptaan segala hal atau bentuk benda yang sebab keindahan bentuknya maka orang senang melihatnya atau mendengarnya.
3. ACHDIAT KARTAMIHARDJA
:Seni yaitu kegiatan rohani yang sanggup merepleksikan realitas ke dalam bentuk karya dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman rohani si penerimanya.
Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Seni sanggup memenuhi salah satu kebutuhan insan baik fisik maupun psikis. Fungsi seni dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni yang mempunyai fungsi dan tujuan simpel (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa senang, sedih, haru, ngeri, murung dsb) sanggup dipenuhi oleh karya seni yang mempunyai fungsi dan tujuan ekspresi (fine arts).
Fungsi individual yang dirasakan perorangan sanggup dirasakan oleh seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan berkarya atau penikmatan karya seni.
2. Fungsi Sosial :
a. Fungsi sosial seni dalam bidang keagamaan
>Seni sanggup dipakai sebagai salah satu wahana atau media dakwah, seni arsitektur dan dekorasi dalam tempat beribadah.
b. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan
>Penggunaan seni sebagai media dalam kegiatan pembelajaran, contoh: gambar/ilustrasi (seni rupa), nyanyian (seni musik), sosio drama (seni tari, teater dan sastera).
c. Fungsi sosial seni dalam bidang komunikasi
>Seni yang bertujuan simpel (applied arts) maupun yang bertujuan ekspresi (fine arts), keduanya mempunyai fungsi memberikan pesan dari individu, kelompok, organisasi, forum atau institusi kepada khalayak.
d. Fungsi sosial seni dalam bidang hiburan atau rekreasi
>Dalam hal ini seni sebagai karya yang dipertunjukan atau dipamerkan maupun seni sebagai elemen yang menunjang sarana tempat hiburan itu sendiri baik unsur dekorasi interior atau eksterior, arsitektur
C. Cabang cabang seni
1. Seni bunyi (musik) dengan unsur utamanya suara, misalnya: bunyi insan (vokal), bunyi alat musik, dsb.
2. Seni rupa dengan unsur utamanya yaitu unsur-unsur rupa
3. Seni tari dengan unsur utamanya gerak
4. Seni sastera dengan unsur utama bahasa
5. Seni tugas (teater) disajikan dengan akting meliputi unsur bahasa, gerak, dan musik
1. SENI RUPA
A. Pengertian Seni Rupa
seni rupa yaitu seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap terang, dan tekstur.
Pengertian seni rupa yang lainnya, yaitu salah satu cabang seni yang diciptakan insan dengan memakai rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni.
Applied Art/Seni Rupa Terapan yaitu hasil karya seni rupa yang sanggup dipakai untuk keperluan kehidupan sehari hari.
Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art yaitu cabang seni rupa yang terlepas dari unsur unsur simpel yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.
B. Media Berkarya seni
rupa
1. Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi materi dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
a. Pensil, merupakan alat yang sanggup dipakai meng- gambar secara utuh atau bagan saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial,yaitu H, B, dan HB.
b. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus.
c. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan materi yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
d. Drawing pen dan milipen tersedia dalam banyak sekali ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
e. Spidol, tersedia dengan banyak sekali warna dan ukuran.Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebaltipisnya garis sanggup diperoleh melalui tingkat penekananspidol pada bidang kertas.
f. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
g. Tinta kolam atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan derma kuas.
h. Cat minyak (acrylic), terdiri atas bermacam-macam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak ini dipakai untukmelukis pada kain kanvas.
i. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang mempunyai kegunaan untuk merentangkan kain). Kain kanvas yaitu bidang datar yang dibentuk khusus untuk melukis.
j. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang dipakai untuk cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan banyak sekali ukuran.
k. Palet, merupakan bidang datar yang dibentuk untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibentuk dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
l. Komputer, merupakan media berkarya yang remaja ini telah populer. Teknologi digital ketika ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
2. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat bermacam-macam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut
a. Teknik pahat, yaitu mengurangi materi memakai alat pahat. Misalnya, membuat patung danrelief dengan materi dasar kayudan batu.
b. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan materi dasar tanah liat.
c. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
d. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan materi satu kebahan lain untuk mendapat bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan materi dasar logam.
e. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan materi dasar tanah liat dan semen.
C. Pengelompokan Seni Rupa
1. Seni rupa dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuannya :
a. Seni rupa murni (fine arts/pure arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibentuk semata-mata untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Jenis seni rupa ini lebih bertujuan estetis dan ekspresi si pembuatnya, sehingga baik si pencipta maupun yang menikmati tebih mencicipi fungsi pemenuhan kebutuhan psikis (batin). Termasuk kedalam kelompok ini yaitu : seni lukis, seni patung, seni grafis dll.
b. Seni Rupa terapan (applied arts/useful arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibentuk untuk dinikmati nilai kegunaanya. Karya seni rupa ini lebih mengutamakan nilai simpel atau pakai, tetapi tidak mengabaikan nilai estetis. Contoh karya seni rupa terapan diantaranya : seni reklame, seni ilustrasi, seni arsitertur, seni dekorasi, seni kriya dll.
2. Seni rupa dibedakan berdasarkan bentuk :
a. Seni rupa 2 dimensi (dwimatra) Karya seni rupa berupa bidang datar dan hanya bisa dinikmati dari satu arah pandangan saja (dari depan), mirip : lukisan, relief, gambar, grafis dll.
b. Seni rupa 3 dimensi (trimatra) Karya seni rupa yang disamping mempunyai ukuran panjang dan lebar juga tinggi, sehingga sanggup dilihat/dinikmati dari beberapa arah, mirip : patung, dekorasi, kerajinan dll.
D. Cabang cabang seni
rupa
1. Seni lukis
Salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibentuk di atas kain kanvas berpigura dengan materi cat minyak, cat akrilik, atau materi lainnya.
2. Seni patung
Salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung sanggup dibentuk dari materi kerikil alam, atau bahan-bahan industri mirip logam,serat gelas, dan lain-lain.
3. Seni Grafis
Merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak konvensional antara lain :
√Cetak Tinggi ( Relief Print )
wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print
√Cetak Dalam ( Intaglio )
dry point, etsa, mizotint,sugartint
sablon ( silk screen )
√Teknik Cetak dengan teknologi modern, contohnya offset dan digital print.
4. Seni keramik
Termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk fungsional
E. Unsur- Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur dasar karya seni rupa yaitu unsur-unsur yang dipakai untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Unsur-unsur itu terdiri dari :
1.Titik /Bintik
>Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik sanggup pula menjadi sentra perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
2.Garis
>Garis yaitu gesekan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Pengertian lain dari garis yaitu kumpulan titik yang bertangkai.
3. Bidang
>Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari kekerabatan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan mempunyai ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
4.Bentuk
>Bentuk dalam pengertian bahasa, sanggup berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, mirip yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa sebab adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan tugas yang lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi.
••Bentuk dua dimensi dibentuk dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran.
••Bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk sanggup menawarkan kesan-kesan tersendiri mirip :
••Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
••Bentuk lengkung bundar atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
••Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Dalam seni rupa, bentuk intinya dibagi menjadi tiga, yaitu :
••Bentuk figuratif
Bentuk figuratif yaitu bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-bentuk itu mirip tumbuh-tumbuhan, binatang, insan ataupun alam lainnya.
••Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif yaitu bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk gres yang kadang kala hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, contohnya abstraksi insan menjadi topeng atau wayang, abstraksi hewan mirip burung garuda dan abstraksi tumbuhan mirip pada gambar-gambar hiasan.
Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif mirip pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.
••Bentuk abstrak
Bentuk ajaib sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya
bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk ajaib murni, ajaib simbolis, dan ajaib filosofis.
√Bentuk ajaib murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, contohnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. √Bentuk simbolis, contohnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain.
√Bentuk ajaib filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, contohnya agama, kepercayaan, dan lainnya.
5. Ruang
>Ruang dalam arti yang luas yaitu seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif yaitu ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif yaitu ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
6. Warna
> Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang sanggup menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna sanggup dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.
••Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini yaitu pigmen yang sanggup dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
√ Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
√ Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer
dan menghasilkan warna hijau,jingga dan ungu.
√ Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau,hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu,merah-jingga, dan kuning-jingga.
√ Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna
intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna.
√ Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.
••Sifat warna
Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan intensity.
√Hue
Hue yaitu istilah yang dipakai untuk memperlihatkan nama dari
suatu warna, mirip merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning yaitu perbedaan dalam hue.
√Value
Value yaitu istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk mengubah value, contohnya dari merah normal ke merah muda sanggup dicapai dengan cara menambahputih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap contohnya merah bau tanah sanggup dicapai dengan menambah hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut low value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint dan yang lebih gelap disebut shade. Close value adalah value yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
√Intensity
Intensity atau chroma yaitu istilah untuk menyatakan cerah atau
suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan mengakibatkan imbas tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut.
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna sanggup dibagi dalam tiga tipe yakni
°°Warna monokromatrik yaitu tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, contohnya urutan dari merah bau tanah hingga ke merah yang paling muda.
°°Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, mempunyai kekuatan berimbang, contohnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.
°°Warna analogus yaitu tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, contohnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
••Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :
√Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.
√Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
√Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.
√Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
√Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.
√Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.
√Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
√Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.
√Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
√Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.
√Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing kawasan atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai kawasan setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta kuning, di Sulawesi putih, di Sumatera merah, dan sebagainya.
Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti murka atau berani.
7. Tekstur
Tekstur yaitu nilai raba pada suatu permukaan, baik itu aktual maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur aktual dan tekstur semu, sebagai berikut :
••Tekstur nyata
Tekstur aktual yaitu tekstur fisik suatu benda secara aktual yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini sanggup dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi.
√Tekstur alam yaitu tekstur yang berasal eksklusif dari alam, contohnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. √Tekstur buatan yaitu tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, mirip tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi yaitu tekstur yang dibentuk melalui reproduksi benda yang sebenarnya, contohnya wallpaper.
••Tekstur semu
Tekstur semu yaitu tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir sebab adanya unsur gelap terang atau sebab unsur perspektif.
Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga sanggup mengakibatkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong
F. Prinsip-prinsip Seni Rupa
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan yaitu pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang anggun dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur sanggup berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang mempunyai kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan yaitu kekerabatan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk membuat keselarasan.
3. Penekanan (kontras)
Penekanan yaitu kesan yang diperoleh sebab adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan menawarkan kesan yang tidak monoton.
4 Irama (rhytm)
Irama yaitu pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapat susunan dengan irama yang harmonis.
5. Gradasi
Gradasi yaitu penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan banyak sekali warna secara berangsur-angsur.
6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan pecahan lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang bersahabat maupun yang jauh letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari banyak sekali bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian yaitu membuat keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
8. Komposisi
Komposisi yaitu menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan yaitu kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
10. Aksentuasi
Aksentuasi yaitu unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.
G. Tokoh tokoh Seni Rupa
1. RADEN SALEH ( Semarang 1807 1880 )
Karya-karya lukisanya yaitu saksi sejarah, banyak menceritakan mengenai situasi pada jaman usaha dan kehidupan masyarakat khususnya Jawa. Salah satu karya lukisanya yang terkenal yaitu Penangkapan Diponegoro,. Gaya aliran Lukisan saleh yaitu gaya Naturalism, Realism dan Klasik.
Salah satu karya lukisan Raden Saleh berjudul ” Berburu” media lukisan cat minyak diatas canvas, dikoleksi oleh Museum Mesdag, Belanda.
2. AFFANDI ( Cirebon 1907 1990 )
Gaya aliran Lukisanya yaitu gaya gres dalam aliran lukisan modern khususnya ekspresionism. Karya-karya Lukisanya banyak mendapat apresiasi dari para pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, dia aktif berpameran tunggal di Negara-negara seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an.
Gaya aliran Lukisan Affandi yaitu Abstrak yang masuk dalam pecahan aliran ekspresionism.
Salah satu karya lukisan Affandi berjudul “Wajah – wajah putra Irian” , media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 98cm X 126cm, dibentuk tahun 1974
3. BASUKI ABDULLAH ( Surakarta 1915 1993 )
gaya aliran Lukisan Basuki Abdullah yaitu Realism dan Naturalism.
Salah satu lukisan Basuk Abdullah berjudul ” Diponegoro memimpin pertempuran ” media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 150cm X 120cm, dibentuk tahun 1940
4. HENDRA GUNAWAN ( Bandung 1918 1983 ),
Karakter Lukisan dia sangat berani dengan ekspresi gesekan cat tebal, dan ekspresi warna kontras apa adanya, karya Lukisanya banyak dikoleksi oleh para kolektor dalam negeri. Perjalanan Aliran Lukisan karya Hendra Gunawan pada awalnya yaitu realism yang melukiskan tema-tema mengenai usaha sebelum kemerdekaan, namun sesudah era kemerdekaan, karya-karya lukisan ber metamorfosa kedalam aliran lukisan ekspresionism, tema-tema lukisanya mengenai sisi-sisi kehidupan masyarakat pedesaan.
Salah satu lukisan karya Hendra Gunawan berjudul ” Mencari kutu rambut ” media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 84cm X 65cm, dibentuk tahun 1953.
5. S. SUDJOJONO (Kisaran, Sumatera Utara 1913 – 1985
. Lukisanya mempunyai karakter Goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, gesekan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas.
Pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema mengenai semangat usaha rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun sesudah jaman kemerdekaan kemudian karya Lukisanya banyak bertema mengenai pemandangan Alam, Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan dongeng budaya.
Salah satu lukisan karya S. Sudjojono berjudul ” Seko (perintis gerilya), media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 173,5cm X 194cm
6. POPO ISKANDAR ( Garut, Jawa Barat 1929 2000 )
Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi dan sekaligus dijadikan sebagai icon dalam rumah bergaya modern dan minimalis, karya-karya Lukisanya banyak mendapat apresiasi dari para pengamat seni, baik dalam dan luar negeri.
Salah satu lukisan karya Popo Iskandar berjudul ” Kucing mata hijau “, media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 30cm X 40cm
7. SRIHADI SOEDARSONO ( Solo 1931 )
. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya aliran lukisan modern kontemporer.
Salah satu lukisan karya Srihadi berjudul ” Borobudur II “, media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 140cm, dibentuk tahun 1982
8. JOKO PEKIK ( Grobogan, Jawa Tengah 1938 )
mempunyai gaya dan karakter Lukisan yang khas, dia banyak mengkritisi dalam tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.
Gaya aliran lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis.
alah satu lukisan karya Djoko Pekik berjudul “Berburu celeng” lukisan seharga Rp. 1 Miliar, dibentuk tahun 1998.
9. JEIHAN SUKMANTORO ( Solo 1938 )
Lukisan karya Jeihan harganya terus merangkak naik seiring dengan naiknya kepopuleran nama dan karya-karya Lukisanya. Lukisan karya Jeihan termasuk dalam gaya aliran lukisan figurative modern.
Salah satu lukisan Jeihan berjudul “Gadis berbaju putih” media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 60cm X 49cm, dibentuk tahun 1975
10. WIDAYAT ( Kutoarjo, Jawa Tengah 1919 2002 )
sebagain besar karya Lukisanya bertema mengenai Alam, tumbuhan dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.
Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di kemudian hari didaulat untuk mengajar di sekolah tinggi seni rupa itu. Semasa hidupnya dia sering mengadakan ekspo baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri ( Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa.
2. SENI MUSIK
A. Pengertian Seni Musik
1. Jamalus (1988)
Musik yaitu suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
2. Rina (2003)
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui bunyi atau bunyi-bunyian.
3. Prier (1991) sepakat dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan bunyi (melodi) yang berirama.
4. Menurut jago perkamusan (lexicographer)
Musik ialah: Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional
Secara Umum, Musik yaitu pecahan dari seni yang memakai bunyi sebagai media penciptaannya
B. Seni Musik Tradisional Jawa
Karawitan
Karawitan berasal dari kata : ka rawit an, rawit artinya halus
Karawitan berdasarkan arti katanya yaitu Kehalusan
•Karawitan berdasarkan arti luas yaitu Musik
•Karawitan berdasarkan arti khusus yaitu seni bunyi gamelan yang berlaraskan pelog slendro
Pengertian Suara, Desah, dan Nada
•Suara (Swabawa) :
Sesuatu yang kita ketahui sumber bunyinya
•Desah :
Sesuatu yang tidak kita ketahui sumber bunyinya
•Nada :
Suara yang tertentu dan mempunyai jumlah getaran tiap detik
Laras
Menurut arti khususnya, Laras yaitu Enak didengar/indah
Menurut arti luasnya, Laras yaitu Urut-urutan nada dalam satu gembyangan yang tertentu tinggi rendahnya dan tertentu banyaknya.
Menggembyang yaitu bila kita menabuh dengan dua kanan kiri bersama dengan atara 4 nada (mengapit)
Contoh : 123561
••Ricikan Gamelan yaitu satuan dari alat-alat gamelan yang ditabuh
Nama-Nama Ricikan Gamelan :
√Rebab
Hanya satu jenis saja. Untuk keperluan dua perangkat gamelan pelog dan slendro dibutuhkan dua buah rebab (satu untuk slendro dan satunya untuk pelog)
√Kendang
Berfungsi :
Sebagai pemimpin irama/gendhing
Sebagai pembentuk karakter/suasana gendhing
Ada 4 macam, yaitu :
>Kendang Ageng/Kendang Gendhing dengan diameter 45 cm
Kendang Wayangan dengan diameter 40 cm
>Kendang Batangan (Kendang Ciblon) dengan diameter 33 cm
>Kendang Ketipung dengan diameter 25 cm
√Gender Barung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai tiga buah gender, yaitu :
Satu untuk gender Slendro
Satu untuk gender Pelog Nem
Satu untuk gender Pelog Barang
√Gender Penerus
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai tiga buah gender, yaitu :
Satu untuk gender Slendro
Satu untuk gender Pelog Nem
Satu untuk gender Pelog Barang
√Bonang Barung
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah bonang barung :
Satu ricikan bonang barung Slendro
Satu ricikan bonang barung Pelog
Bonang Penerus
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah bonang barung :
Satu ricikan bonang barung Slendro
Satu ricikan bonang barung Pelog
Saron Barung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
√Saron Penerus
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
Satu untuk laras slendro
Satu untuk laras pelog
√Demung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
Satu untuk laras slendro
Satu untuk laras pelog
√Slentem
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
Satu untuk laras slendro
Satu untuk laras pelog
√Kenong
Berfungsi sebagai pemangku nada
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 10 pencon kenong
5 Pencon kenong slendro, yaitu bernada : 2 3 5 6 1
5 Pencon kenong pelog, yaitu bernada : 2 3 5 6 7
Kempul
Berfungsi sebagai pemangku irama
Tiap gamelan mempunyai kempul komplit slendro/pelog 10 buah
5 buah laras slendro
5 buah laras pelog
√Ketuk dan Kempyang
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai 2 buah ketuk dan 2 buah kempyang. Untuk ketuk slendro larasnya 2, untuk ketuk pelog larasnya 6
√Clempung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai 2 buah clempung, yaitu :
1 untuk laras slendro dan 1 untuk laras pelog
Siter
untuk gamelan slendro dan pelog, jumlah siter ada 2
bentuknya mirip clempung, namun bentuknya lebih kecil
√Siter Penerus
untuk gamelan slendro dan pelog, jumlah siter ada 2, Bentuknya lebih kecil lagi. Nadanya 1 oktav lebih kecil dari siter
√Gambang
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah gambang, yaitu gambang slendro dan gambang pelog
√Suling
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah suling, yaitu suling slendro dan suling pelog
√Gong
Berfungsi sebagai penanda koma dan titik pada kalimat lagu
Gamelan Slendro dan Pelog mempunyai 3 buah gong
PENGERTIAN DALAM GAMELAN
•Gamelan Seperangkat
Gamelan laras slendro atau pelog yang komplit ricikannya
•Gamelan Sepangkon
2 Perangkat gamelan Slendro dan Pelog
•Gangsa
Gamelan yang dibentuk dari materi tembaga dicampur dengan timah
•Sengganen
Gamelan yang dibentuk dari materi plat-plat besi atau kuningan
•Wilahan
Bagian dari ricikan gamelan yang dibentuk dari logam atau kayu yang berbentuk bilah
•Plangkan
Bagian dari ricikan gamelan yang dibentuk dari pada kayu yang sanggup diperinci sebagai berikut
•Rancakan :
Plangkan pada bonang dan kenong
•Pangkon :
Plangkan pada demung, saron barung dan penerus
•Grobokan :
Plangkan pada gender dan slentem
•Gayor :
Plangkan untuk menggantungkan kempul dan gong
•Pluntur
Tali tali pada gender, bonang, slentem, dan lain-lain
•Klante
Tali-tali pada kenong, kempul dan gong
C. Unsur-unsur dalam Seni Musik
Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
••Vocal yaitu alunan nada-nada yang keluar dari bunyi manusia.
••Instrument yaitu nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK VOCAL yaitu : Cara memproduksi bunyi yang baik dan benar, sehingga bunyi yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, yaitu cara pengucapan katademi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan yaitu usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan bertahap sesuai dengan keperluan.Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
– Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi gampang lelah.
– Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok dipakai dalam menyanyi, sebab akan cepat lelah.
– Pernafasar Diafragma : yaitu pernafasan yang paling cocok dipakai untuk menyanyi, sebab udara yang dipakai akan gampang diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.
NADA yaitu bunyi yang mempunyai getaran teratur tiap detiknya.Sifat nada ada 4 (empat):
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna bunyi yang berbeda tiap-tiap orang.Suara insan ada 5 (lima):
1. Suara Wanita Dewasa:
– Sopran (suara tinggi wanita)
– Messo Sopran (suara sedang wanita)
– Alto (suara rendah wanita)
2.Suara Pria Dewasa :
– Tenor (suara tinggi pria)
– Bariton (suara sedang pria)
– Bas (suara rendah pria)
D. Lagu Daerah
1. Lagu Daerah Jambi
Batanghari, Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Kanya dan Timang-Timang Anakku Sayang.
2. Sumatera Selatan
Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile dan Tari Tanggai.
3. Lagu Daerah Bengkulu
Lalan Belek, Sungai Suci dan Umang-umang.
4. Lagu Daerah Lampung
Lagu Lipang Lipandang merupakan satu-satunya lagu kawasan yang berasal dari Lampung.
5. Lagu Daerah Jakarta
Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkong, Ondel Ondel, Ronggeng,
Sirih Kuning dan Surilang.
6. Lagu Daerah Jawa Barat
Bajing Luncat, Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Halo Halo Bandung, Manuk Dadali,
Neng Geulis, Nenun, Panon Hideung, Pepepling, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Sapu
Nyere Pegat Simpai, Tokecang, dan Warung Pojok.
7. Lagu Daerah Jawa Tengah
Bapak Pucung, Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, dan Jaranan.
8. Lagu Daerah Yogyakarta
Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, dan Te Kate Dipanah.
9. Lagu Daerah Jawa Timur
Cublak-cublak Suweng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape dan Tanduk Majeng.
10. Lagu Daerah Banten
Dayung Sampan, Ibu, dan Jereh Bu Guru.
11. Lagu Daerah Bali
Dewa ayu, Janger, Macepet Cepetan, Mejangeran, Meyong-Meyong, Ngusak Asik, Puteri
Ayu dan Ratu Anom.
12. Lagu Daerah Nusa Tenggara Barat
Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana dan Tutu Koda.
13. Lagu Daerah Nusa Tenggara Timur
Anak Kambing Saya, Bolelebo, Desaku, Lerang Wutun, O Nina Noi, Orere, dan Potong Bebek
Angsa.
14. Lagu Daerah Kalimantan Barat
Lagu Cik-Cik Periuk merupakan satu-satunya lagu tradisional yang berasal dari Kalimantan
Barat.
15. Lagu Daerah Kalimantan Tengah
Kalayar, Naluya, Palu Lempong Popi dan Tumpi Wayu.
16. Lagu Daerah Kalimantan Selatan
Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai dan Saputangan Bapuncu Ampat.
17. Lagu Daerah Kalimantan Timur
Lagu Indung-Indung merupakan lagu kawasan satu-satunya yang berasal dari Provinsi
Kalimantan Timur.
18. Lagu Daerah Sulawesi Utara
Esa Mokan, Gadis Taruna, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Tahanusangkara dan Tan
Mahurang.
19. Lagu Daerah Sulawesi Tengah
Tondok Kadadingku dan Tope Gugu.
20. Lagu Daerah Sulawesi Selatan
Ammac Ciang, Anak Kukang, Angin Mamiri, Ati Raja, Battibatti, Ganrang Pakarena, Ma
Rencong, Marencong-rencong dan Pakarena.
21. Lagu Daerah Sulawesi Tenggara
Peia Tawa-Tawa dan Tana Wolio.
22. Lagu Daerah Gorontalo
Binde Biluhuta dan Dabu-Dabu.
23. Lagu Daerah Maluku
Ambon Manise, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Kakatua, Burung Tantina, Goro-Goro Ne,
Gunung Salahatu, Hela Rotan, Huhatee, Lembe-lembe, Mande-mande, Naik-Naik Ke Puncak
Gunung, Nona Manis Siapa Yang Punya, O Ulate, Ole Sioh, Rasa Sayange, Sarinande, Saule,
Sayang Kene, Tanase dan Waktu Hujan Sore-sore.
24. Lagu Daerah Papua
Apuse, Sajojo dan Yamko Rambe Yamko.
3. SENI TARI
A. Pengertian Tari
1. Haukin menyatakan bahwa tari yaitu ekspresi jiwa insan yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta
2. Soedarsono menyatakan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa insan yang diubah melalui gerak ritmis yang indah
3. Soeryodiningrat menyatakan bahwa tari merupakan gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang dipakai yaitu tubuh
4. Kamala Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan seniman India, mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada bentuk-bentuk tertentu.
5. Corry Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakan yang berbentuk dari ritmis dari tubuh di dalam ruang.
Tari merupakan perpaduan antara wiraga,wirasa,dan wirama atau seni yang dihasilkan dari gerak mimic dan yummy dipandang, umumnya tariannya diiringi dengan musik
Tari yang dimainkan oleh seorang orang penari
2. Tari Berpasangan
Tari yang dimainkan lebih dari satu orang dan harus ada unsur saling melengkapi
3. Tari Massal
Tari yang dimainkan oleh lebih dari satu orang tanpa ada unsur saling melengkapi
4. Drama Tari
C. Unsur unsur Seni Tari
Tari mempunyai unsur dasar tersendiri yang meliputi tiga aspek, antara lain:
1. Wiraga, yaitu dasar keterampilangerak dari pecahan fisik/tubuh penari, di antaranya gerakan jari-jari tangan,pergelangan tangan, siku-siku tangan, bahu, leher, muka dan kepala, lutut, mulut, jari-jari kaki, dada, perut, pinggul, biji mata, alis dan pergelangan kaki.
2. Wirama, yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang serasi mirip aksen dan tempo tarian. Wirama terbagi menjadi dua, yaitu wirama tandak dan wirama bebas.
3. Wirasa, yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, mirip halus, lembut, sedih, gembira, dan Iain-Iain.Agar gerakan dalam tarian terlihat lebih indah, maka diharapkan unsur-unsur pendukung terhadap tarian tersebut.
D. Unsur unsur pendukung seni
Unsur-unsur pendukung tariterdiri dari gerak, properti, iringan, tata busana/ kostum, dan tata pentas/panggung.
1. Gerak
Unsur pokok tari yaitu gerak, gerak tari merupakan fungsional dari tubuh(gerak pecahan kepala,kaki, tangan, dan badan). Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh insan intinya sanggup dibedakan menjadi gerak keseharian,olahraga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari.Pada khususnya, tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat lembutdan mengalir, serta terputus-putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda antara gerakan tari putra dan tari putri.
Gerak sanggup dibedakan menjadi: gerak maknawi, murni atau wantah, imitatif, dan imajinatif.
a. Gerak imitatif yaitu gerakan tari yang dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari alam.
b. Gerak imajinatif yaitu gerak yang dihasilkan rekayasa manusia.
c. Gerak maknawi adalah gerak tari yang mengandung arti atau maksud tertentu.
d. Gerak murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih mempunyai unsur keindahan atau estetika.
2. Properti
Properti yaitu semua peralatan yang dipakai untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnyadapat dipakai untuk menawarkan keindahan bentuk cita-cita tari secara baik, semoga kesan garapan tari akan lebih sempurna.Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan asas pakai properti secara baik danbenar. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan properti tari secara fundamental memilih penguasaanketerampilan penari secara pokok.Kualitas penguasaan penari atas properti tari yang digunakan, menjadi salah satu teknik tari yangdibutuhkan dalam format garapan tari yang berkuaiitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya.Properti yang sering dipakai antara lain meliputi selendang (sampur), kipas, rebana, payung, tongkat,keris, cundrik, pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan Iain-Iain.
3. Iringan
Iringan dalam tari yaitu pasangan yang serasi dalam membentuk kesansebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya sangat erat dan sanggup membantu gerak lebih teratur dan ritmis.Musik yang dinamis sanggup menggugah suasana sehingga bisa membuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Oleh kesudahannya tari tersebut komunikatif.
4 Tata Busana/Kostum
Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, sebab intinya suatu tarian sanggup terungkap dengan sempurna, jikaseluruh unsur pendukung hadir didalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian yaitu tata busana/kostum.Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranandalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan Iain-Iain.Tata busana untuk keperluan pementasan tafi biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif materi untuk pembuat busana tari bermacam-macam, sanggup terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada di sekitar kita, yang sanggup dimanfaatkan untuk materi busana tari. Dalam tari tradisional, pada umumnya desain busana taritidakjauh berbeda dengan busana moral setempat.
5 Tata Pentas/Panggung
Tata pentas yaitu penataan pentas untuk mendukung pergeiaran tari. Tata pentas bukap hanya untuk kepentingan pencapaian imbas artistik,namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yangterkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang bekerjasama dengan tari, yang disebut dengan setting.Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah panggung yang mempunyai dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka.
Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya sanggup dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium.
Panggung terbuka yaitu panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan.
Ciri panggung terbuka yaitu pemain atau penari sanggup dilihat dari banyak sekali arah pandan
E. Prinsip Tari
Terdapat beberapa prinsip dasar darisebuah tarian yang penting untuk diketahui, yaitu:
1. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, keselarasanantara gerak, lagu, dan gerak tarian antara penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga sanggup memberikan pesan yang dimaksud.Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang sanggup memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun contohnya untuk karakter lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.
2. Keutuhan
Kesatuan dalam karya seni tari yaitu membuat satu bentuk yang mempunyai keterkaitan unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Tari yaitu pertunjukan yang bermaksud memberikan suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik,gerak, lagu, dan tata busana. Oleh kesudahannya semua faktor yang harus ada didalam sebuah tarian harus terangkai dengan lengkap dan utuh.Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan yang mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuahtujuan yang sama, kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah:
– Ide atau gagasan
– Tema
– Desain/motif gerak
– Dinamika iringan tari
– Dinamika rangkaian motif gerak
– Desain rias
– Desain busana
*.Ide/Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus terperinci akar sumbernya sehingga ketika tema ditentukan akan dengan gampang ke arah mana desain gerak/motif gerak hingga menjadipola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang mempunyai keterkaitan dengan tema tadi.
*.Gerak tari harus mengakibatkan kesan karakter tertentu semoga kreativitas pemilihan iringan tari terperinci menyusun dinamika dan suasana yang diinginkan karakternya.
*.Respons iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan dalam setiap pecahan pola gerak. Keterbacaan suasana ini bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak.
*.Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias dan busana sebuah tari.
3. Keseimbangan
Harus ada kesimbangan antara tugas dan pemain, lagu dan gerak, waktu dan lama pertunjukan. Sehingga pesan daritarian sanggup tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang dimaksud yaitu proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atauarena pentas. Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi waktu penyajian seimbang dengan tema tarian, tidak bertele-tele mirip mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelit-belit. Harus proporsional memakai tenaga sebab jikalau semua gerakan memakai tenaga yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.
4. SENI THEATER
A.Pengertian Teater
Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”. Dalam perkembangannya, teatermemiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zamanPlato).
2. Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zamanHerodotus).
3. Teater diartikan pula sebagai pertunjukanatau karangan yang dipentaskan.
Teater bisa diartikan dengan dua cara,yaitudalam arti sempit dan arti luas.
1. Dalam arti sempit, teater bisa diartikan sebagaidrama (kisah hidup atau kehidupan manusiabaik fiktif maupun nyata) yang diceritakandan dipentaskan di atas panggung/pentas,kemudian didiskusikan olehorang banyakyang mengacu pada panduan teks/naskah.
2. Dalam arti luas, teater yaitu segalamacam pertunjukan atau tontonan yangdipertunjukkan di depan khalayak ramai.Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak,ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.Jika dilihat dari de finisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan.Selain itu, teater juga mempunyai arti sebuah organisasi yang berupa wadah untukkumpulan orang-orang pecinta teater. Secara umum istilah teater nusantara sanggup diartikan sebagai berikut.
1. Seluruh pertunjukan yangberlangsung di sebuah tempat baik di luar maupundi dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
2. Arena sentra dari sebuah pertunjukan.
3. Panggung tempat pertunjukan.
4. Nama organisasi kelompok orang yang mengasihi seni teater.
B.Sejarah Teater
Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar kurun ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukandrama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur berjulukan Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanyadipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang berjulukan theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun dilereng-lereng bukit.Di Italia, seni teater berkembang sangat pesat dan mengalami masa kejayaan,baik dari segi panggung, penambahan dekorasi, maupun penambahan ornamenserta layar pada tempat pertunjukan sehingga melahirkan teater modern. Berbeda dengan zaman Yunani, penonton teater di Italia terbatas pada kalangan tertentu,yaitu kalangan bangsawan.
Teater di Indonesia
Sementara itu di Indonesia, seni pertunjukan mirip teater sudah muncul sejaklama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini meliputi teater tradisional yangberasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa,mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman,beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.
Selanjutnya, memasuki kurun ke-20 teater nusantaramengalami perubahansehingga muncul teater modern. Teater modern ini merupakan teater yangdipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat.Dengan adanya efek daribarat, bentuk pertunjukan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional.Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari dongeng yang disuguhkan, penataanpanggung, dan penataan cahaya. Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, TeaterKoma, Bengkel Teater, Studi klub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.
C. Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain :
1. Naskah/SkenenarioNaskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. SkenarioSkenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, mirip : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara semoga penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/TokohPemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor
.• Macam-macam peran:
a. Peran Utama
Peran Utama Yaitu tugas yang menjadi sentra perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran PembantuPeran Pembantu Yaitu tugas yang tidak menjadi sentra perhatian
c. Peran Tambahan/FiguranFiguran Yaitu tugas yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana
4.Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diharapkan dalam pementasan dramaatau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain:
a. Tata Rias
Tata Rias yaitu cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater semoga lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana yaitu pengaturan pakaina pemain semoga mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu yaitu pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara yaitu pengaturan pengeras suara
7. Penonton
Penonton yaitu undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara ataufilm sebab sebagai saksi dari hasil simpulan kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jikalau tidak mempunyai penikmat karya. Pada setiap pementasan seni niscaya ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.Contoh seni teater
D. Jenis-jenis Teater Tradisional Indonesia
1.Ketoprak dari Yogyakarta
2.Ludruk dari Surabaya
3.Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta.
4.Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi
5.Mamanda dan Wayang Gong dari Kalimantan Selatan
6.Mak Yong dan Mendu dari Riau
7.Masres dari Indramayu
8.Randai dari Sumatera Barat
9.Dulmulk dari Sumatera Selatan
10.Bangsawan dari Sumatera Utara
11.Anak Ari dari Nusa Tenggara
12.Arya Barong Kecak dari Bali
••Ciri-ciri Teater Tradisional Indonesia
1.Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2.Pementasan sederhana,
3.Ceritanya turun temurun
Demikian universalnya seni sebagai pecahan dari kebudayaan, sehingga masuk akal jikalau ada banyak definisi seni yang dikemukakan, diantaranya :
1. HERBERT READ :
Seni yaitu ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang dihubungkan dengan perasaan, aktifitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk karya.
2. ENSIKLOPEDIA INDONESIA :
Seni yaitu penciptaan segala hal atau bentuk benda yang sebab keindahan bentuknya maka orang senang melihatnya atau mendengarnya.
3. ACHDIAT KARTAMIHARDJA
:Seni yaitu kegiatan rohani yang sanggup merepleksikan realitas ke dalam bentuk karya dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman rohani si penerimanya.
Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Seni sanggup memenuhi salah satu kebutuhan insan baik fisik maupun psikis. Fungsi seni dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni yang mempunyai fungsi dan tujuan simpel (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa senang, sedih, haru, ngeri, murung dsb) sanggup dipenuhi oleh karya seni yang mempunyai fungsi dan tujuan ekspresi (fine arts).
Fungsi individual yang dirasakan perorangan sanggup dirasakan oleh seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan berkarya atau penikmatan karya seni.
2. Fungsi Sosial :
a. Fungsi sosial seni dalam bidang keagamaan
>Seni sanggup dipakai sebagai salah satu wahana atau media dakwah, seni arsitektur dan dekorasi dalam tempat beribadah.
b. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan
>Penggunaan seni sebagai media dalam kegiatan pembelajaran, contoh: gambar/ilustrasi (seni rupa), nyanyian (seni musik), sosio drama (seni tari, teater dan sastera).
c. Fungsi sosial seni dalam bidang komunikasi
>Seni yang bertujuan simpel (applied arts) maupun yang bertujuan ekspresi (fine arts), keduanya mempunyai fungsi memberikan pesan dari individu, kelompok, organisasi, forum atau institusi kepada khalayak.
d. Fungsi sosial seni dalam bidang hiburan atau rekreasi
>Dalam hal ini seni sebagai karya yang dipertunjukan atau dipamerkan maupun seni sebagai elemen yang menunjang sarana tempat hiburan itu sendiri baik unsur dekorasi interior atau eksterior, arsitektur
C. Cabang cabang seni
1. Seni bunyi (musik) dengan unsur utamanya suara, misalnya: bunyi insan (vokal), bunyi alat musik, dsb.
2. Seni rupa dengan unsur utamanya yaitu unsur-unsur rupa
3. Seni tari dengan unsur utamanya gerak
4. Seni sastera dengan unsur utama bahasa
5. Seni tugas (teater) disajikan dengan akting meliputi unsur bahasa, gerak, dan musik
1. SENI RUPA
A. Pengertian Seni Rupa
seni rupa yaitu seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap terang, dan tekstur.
Pengertian seni rupa yang lainnya, yaitu salah satu cabang seni yang diciptakan insan dengan memakai rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni.
Applied Art/Seni Rupa Terapan yaitu hasil karya seni rupa yang sanggup dipakai untuk keperluan kehidupan sehari hari.
Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art yaitu cabang seni rupa yang terlepas dari unsur unsur simpel yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.
B. Media Berkarya seni
rupa
1. Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi materi dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
a. Pensil, merupakan alat yang sanggup dipakai meng- gambar secara utuh atau bagan saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial,yaitu H, B, dan HB.
b. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus.
c. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan materi yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
d. Drawing pen dan milipen tersedia dalam banyak sekali ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
e. Spidol, tersedia dengan banyak sekali warna dan ukuran.Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebaltipisnya garis sanggup diperoleh melalui tingkat penekananspidol pada bidang kertas.
f. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
g. Tinta kolam atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan derma kuas.
h. Cat minyak (acrylic), terdiri atas bermacam-macam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak ini dipakai untukmelukis pada kain kanvas.
i. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang mempunyai kegunaan untuk merentangkan kain). Kain kanvas yaitu bidang datar yang dibentuk khusus untuk melukis.
j. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang dipakai untuk cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan banyak sekali ukuran.
k. Palet, merupakan bidang datar yang dibentuk untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibentuk dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
l. Komputer, merupakan media berkarya yang remaja ini telah populer. Teknologi digital ketika ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
2. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat bermacam-macam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut
a. Teknik pahat, yaitu mengurangi materi memakai alat pahat. Misalnya, membuat patung danrelief dengan materi dasar kayudan batu.
b. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan materi dasar tanah liat.
c. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
d. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan materi satu kebahan lain untuk mendapat bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan materi dasar logam.
e. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan materi dasar tanah liat dan semen.
C. Pengelompokan Seni Rupa
1. Seni rupa dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuannya :
a. Seni rupa murni (fine arts/pure arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibentuk semata-mata untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Jenis seni rupa ini lebih bertujuan estetis dan ekspresi si pembuatnya, sehingga baik si pencipta maupun yang menikmati tebih mencicipi fungsi pemenuhan kebutuhan psikis (batin). Termasuk kedalam kelompok ini yaitu : seni lukis, seni patung, seni grafis dll.
b. Seni Rupa terapan (applied arts/useful arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibentuk untuk dinikmati nilai kegunaanya. Karya seni rupa ini lebih mengutamakan nilai simpel atau pakai, tetapi tidak mengabaikan nilai estetis. Contoh karya seni rupa terapan diantaranya : seni reklame, seni ilustrasi, seni arsitertur, seni dekorasi, seni kriya dll.
2. Seni rupa dibedakan berdasarkan bentuk :
a. Seni rupa 2 dimensi (dwimatra) Karya seni rupa berupa bidang datar dan hanya bisa dinikmati dari satu arah pandangan saja (dari depan), mirip : lukisan, relief, gambar, grafis dll.
b. Seni rupa 3 dimensi (trimatra) Karya seni rupa yang disamping mempunyai ukuran panjang dan lebar juga tinggi, sehingga sanggup dilihat/dinikmati dari beberapa arah, mirip : patung, dekorasi, kerajinan dll.
D. Cabang cabang seni
rupa
1. Seni lukis
Salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibentuk di atas kain kanvas berpigura dengan materi cat minyak, cat akrilik, atau materi lainnya.
2. Seni patung
Salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung sanggup dibentuk dari materi kerikil alam, atau bahan-bahan industri mirip logam,serat gelas, dan lain-lain.
3. Seni Grafis
Merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak konvensional antara lain :
√Cetak Tinggi ( Relief Print )
wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print
√Cetak Dalam ( Intaglio )
dry point, etsa, mizotint,sugartint
sablon ( silk screen )
√Teknik Cetak dengan teknologi modern, contohnya offset dan digital print.
4. Seni keramik
Termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk fungsional
E. Unsur- Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur dasar karya seni rupa yaitu unsur-unsur yang dipakai untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Unsur-unsur itu terdiri dari :
1.Titik /Bintik
>Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik sanggup pula menjadi sentra perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
2.Garis
>Garis yaitu gesekan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Pengertian lain dari garis yaitu kumpulan titik yang bertangkai.
3. Bidang
>Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari kekerabatan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan mempunyai ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
4.Bentuk
>Bentuk dalam pengertian bahasa, sanggup berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, mirip yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa sebab adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan tugas yang lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi.
••Bentuk dua dimensi dibentuk dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran.
••Bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk sanggup menawarkan kesan-kesan tersendiri mirip :
••Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
••Bentuk lengkung bundar atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
••Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Dalam seni rupa, bentuk intinya dibagi menjadi tiga, yaitu :
••Bentuk figuratif
Bentuk figuratif yaitu bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk-bentuk itu mirip tumbuh-tumbuhan, binatang, insan ataupun alam lainnya.
••Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif yaitu bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk gres yang kadang kala hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, contohnya abstraksi insan menjadi topeng atau wayang, abstraksi hewan mirip burung garuda dan abstraksi tumbuhan mirip pada gambar-gambar hiasan.
Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif mirip pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.
••Bentuk abstrak
Bentuk ajaib sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya
bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk ajaib murni, ajaib simbolis, dan ajaib filosofis.
√Bentuk ajaib murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, contohnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain. √Bentuk simbolis, contohnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain.
√Bentuk ajaib filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, contohnya agama, kepercayaan, dan lainnya.
5. Ruang
>Ruang dalam arti yang luas yaitu seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif yaitu ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif yaitu ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
6. Warna
> Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang sanggup menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna sanggup dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.
••Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini yaitu pigmen yang sanggup dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
√ Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
√ Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer
dan menghasilkan warna hijau,jingga dan ungu.
√ Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau,hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu,merah-jingga, dan kuning-jingga.
√ Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna
intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna.
√ Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.
••Sifat warna
Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan intensity.
√Hue
Hue yaitu istilah yang dipakai untuk memperlihatkan nama dari
suatu warna, mirip merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning yaitu perbedaan dalam hue.
√Value
Value yaitu istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk mengubah value, contohnya dari merah normal ke merah muda sanggup dicapai dengan cara menambahputih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap contohnya merah bau tanah sanggup dicapai dengan menambah hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut low value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint dan yang lebih gelap disebut shade. Close value adalah value yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
√Intensity
Intensity atau chroma yaitu istilah untuk menyatakan cerah atau
suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan mengakibatkan imbas tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut.
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna sanggup dibagi dalam tiga tipe yakni
°°Warna monokromatrik yaitu tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, contohnya urutan dari merah bau tanah hingga ke merah yang paling muda.
°°Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, mempunyai kekuatan berimbang, contohnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.
°°Warna analogus yaitu tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, contohnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
••Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :
√Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.
√Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
√Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.
√Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
√Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.
√Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.
√Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
√Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.
√Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
√Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.
√Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing kawasan atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai kawasan setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta kuning, di Sulawesi putih, di Sumatera merah, dan sebagainya.
Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti murka atau berani.
7. Tekstur
Tekstur yaitu nilai raba pada suatu permukaan, baik itu aktual maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur aktual dan tekstur semu, sebagai berikut :
••Tekstur nyata
Tekstur aktual yaitu tekstur fisik suatu benda secara aktual yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini sanggup dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi.
√Tekstur alam yaitu tekstur yang berasal eksklusif dari alam, contohnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. √Tekstur buatan yaitu tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, mirip tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi yaitu tekstur yang dibentuk melalui reproduksi benda yang sebenarnya, contohnya wallpaper.
••Tekstur semu
Tekstur semu yaitu tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir sebab adanya unsur gelap terang atau sebab unsur perspektif.
Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga sanggup mengakibatkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong
F. Prinsip-prinsip Seni Rupa
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan yaitu pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang anggun dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur sanggup berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang mempunyai kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan yaitu kekerabatan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk membuat keselarasan.
3. Penekanan (kontras)
Penekanan yaitu kesan yang diperoleh sebab adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan menawarkan kesan yang tidak monoton.
4 Irama (rhytm)
Irama yaitu pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapat susunan dengan irama yang harmonis.
5. Gradasi
Gradasi yaitu penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan banyak sekali warna secara berangsur-angsur.
6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan pecahan lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang bersahabat maupun yang jauh letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang dipakai untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun berasal dari banyak sekali bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian yaitu membuat keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
8. Komposisi
Komposisi yaitu menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan yaitu kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
10. Aksentuasi
Aksentuasi yaitu unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.
G. Tokoh tokoh Seni Rupa
1. RADEN SALEH ( Semarang 1807 1880 )
Karya-karya lukisanya yaitu saksi sejarah, banyak menceritakan mengenai situasi pada jaman usaha dan kehidupan masyarakat khususnya Jawa. Salah satu karya lukisanya yang terkenal yaitu Penangkapan Diponegoro,. Gaya aliran Lukisan saleh yaitu gaya Naturalism, Realism dan Klasik.
Salah satu karya lukisan Raden Saleh berjudul ” Berburu” media lukisan cat minyak diatas canvas, dikoleksi oleh Museum Mesdag, Belanda.
2. AFFANDI ( Cirebon 1907 1990 )
Gaya aliran Lukisanya yaitu gaya gres dalam aliran lukisan modern khususnya ekspresionism. Karya-karya Lukisanya banyak mendapat apresiasi dari para pengamat seni baik dari dalam dan luar negeri, dia aktif berpameran tunggal di Negara-negara seperti: Inggris, Eropa, Amerika dan India, pada masa Tahun 1950-an.
Gaya aliran Lukisan Affandi yaitu Abstrak yang masuk dalam pecahan aliran ekspresionism.
Salah satu karya lukisan Affandi berjudul “Wajah – wajah putra Irian” , media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 98cm X 126cm, dibentuk tahun 1974
3. BASUKI ABDULLAH ( Surakarta 1915 1993 )
gaya aliran Lukisan Basuki Abdullah yaitu Realism dan Naturalism.
Salah satu lukisan Basuk Abdullah berjudul ” Diponegoro memimpin pertempuran ” media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 150cm X 120cm, dibentuk tahun 1940
4. HENDRA GUNAWAN ( Bandung 1918 1983 ),
Karakter Lukisan dia sangat berani dengan ekspresi gesekan cat tebal, dan ekspresi warna kontras apa adanya, karya Lukisanya banyak dikoleksi oleh para kolektor dalam negeri. Perjalanan Aliran Lukisan karya Hendra Gunawan pada awalnya yaitu realism yang melukiskan tema-tema mengenai usaha sebelum kemerdekaan, namun sesudah era kemerdekaan, karya-karya lukisan ber metamorfosa kedalam aliran lukisan ekspresionism, tema-tema lukisanya mengenai sisi-sisi kehidupan masyarakat pedesaan.
Salah satu lukisan karya Hendra Gunawan berjudul ” Mencari kutu rambut ” media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 84cm X 65cm, dibentuk tahun 1953.
5. S. SUDJOJONO (Kisaran, Sumatera Utara 1913 – 1985
. Lukisanya mempunyai karakter Goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, gesekan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas.
Pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema mengenai semangat usaha rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun sesudah jaman kemerdekaan kemudian karya Lukisanya banyak bertema mengenai pemandangan Alam, Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan dongeng budaya.
Salah satu lukisan karya S. Sudjojono berjudul ” Seko (perintis gerilya), media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 173,5cm X 194cm
6. POPO ISKANDAR ( Garut, Jawa Barat 1929 2000 )
Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi dan sekaligus dijadikan sebagai icon dalam rumah bergaya modern dan minimalis, karya-karya Lukisanya banyak mendapat apresiasi dari para pengamat seni, baik dalam dan luar negeri.
Salah satu lukisan karya Popo Iskandar berjudul ” Kucing mata hijau “, media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 30cm X 40cm
7. SRIHADI SOEDARSONO ( Solo 1931 )
. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya aliran lukisan modern kontemporer.
Salah satu lukisan karya Srihadi berjudul ” Borobudur II “, media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 140cm, dibentuk tahun 1982
8. JOKO PEKIK ( Grobogan, Jawa Tengah 1938 )
mempunyai gaya dan karakter Lukisan yang khas, dia banyak mengkritisi dalam tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.
Gaya aliran lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis.
alah satu lukisan karya Djoko Pekik berjudul “Berburu celeng” lukisan seharga Rp. 1 Miliar, dibentuk tahun 1998.
9. JEIHAN SUKMANTORO ( Solo 1938 )
Lukisan karya Jeihan harganya terus merangkak naik seiring dengan naiknya kepopuleran nama dan karya-karya Lukisanya. Lukisan karya Jeihan termasuk dalam gaya aliran lukisan figurative modern.
Salah satu lukisan Jeihan berjudul “Gadis berbaju putih” media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 60cm X 49cm, dibentuk tahun 1975
10. WIDAYAT ( Kutoarjo, Jawa Tengah 1919 2002 )
sebagain besar karya Lukisanya bertema mengenai Alam, tumbuhan dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.
Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di kemudian hari didaulat untuk mengajar di sekolah tinggi seni rupa itu. Semasa hidupnya dia sering mengadakan ekspo baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri ( Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa.
2. SENI MUSIK
A. Pengertian Seni Musik
1. Jamalus (1988)
Musik yaitu suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
2. Rina (2003)
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui bunyi atau bunyi-bunyian.
3. Prier (1991) sepakat dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan bunyi (melodi) yang berirama.
4. Menurut jago perkamusan (lexicographer)
Musik ialah: Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional
Secara Umum, Musik yaitu pecahan dari seni yang memakai bunyi sebagai media penciptaannya
B. Seni Musik Tradisional Jawa
Karawitan
Karawitan berasal dari kata : ka rawit an, rawit artinya halus
Karawitan berdasarkan arti katanya yaitu Kehalusan
•Karawitan berdasarkan arti luas yaitu Musik
•Karawitan berdasarkan arti khusus yaitu seni bunyi gamelan yang berlaraskan pelog slendro
Pengertian Suara, Desah, dan Nada
•Suara (Swabawa) :
Sesuatu yang kita ketahui sumber bunyinya
•Desah :
Sesuatu yang tidak kita ketahui sumber bunyinya
•Nada :
Suara yang tertentu dan mempunyai jumlah getaran tiap detik
Laras
Menurut arti khususnya, Laras yaitu Enak didengar/indah
Menurut arti luasnya, Laras yaitu Urut-urutan nada dalam satu gembyangan yang tertentu tinggi rendahnya dan tertentu banyaknya.
Menggembyang yaitu bila kita menabuh dengan dua kanan kiri bersama dengan atara 4 nada (mengapit)
Contoh : 123561
••Ricikan Gamelan yaitu satuan dari alat-alat gamelan yang ditabuh
Nama-Nama Ricikan Gamelan :
√Rebab
Hanya satu jenis saja. Untuk keperluan dua perangkat gamelan pelog dan slendro dibutuhkan dua buah rebab (satu untuk slendro dan satunya untuk pelog)
√Kendang
Berfungsi :
Sebagai pemimpin irama/gendhing
Sebagai pembentuk karakter/suasana gendhing
Ada 4 macam, yaitu :
>Kendang Ageng/Kendang Gendhing dengan diameter 45 cm
Kendang Wayangan dengan diameter 40 cm
>Kendang Batangan (Kendang Ciblon) dengan diameter 33 cm
>Kendang Ketipung dengan diameter 25 cm
√Gender Barung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai tiga buah gender, yaitu :
Satu untuk gender Slendro
Satu untuk gender Pelog Nem
Satu untuk gender Pelog Barang
√Gender Penerus
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai tiga buah gender, yaitu :
Satu untuk gender Slendro
Satu untuk gender Pelog Nem
Satu untuk gender Pelog Barang
√Bonang Barung
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah bonang barung :
Satu ricikan bonang barung Slendro
Satu ricikan bonang barung Pelog
Bonang Penerus
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah bonang barung :
Satu ricikan bonang barung Slendro
Satu ricikan bonang barung Pelog
Saron Barung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
√Saron Penerus
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
Satu untuk laras slendro
Satu untuk laras pelog
√Demung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
Satu untuk laras slendro
Satu untuk laras pelog
√Slentem
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai dua ricikan,
Satu untuk laras slendro
Satu untuk laras pelog
√Kenong
Berfungsi sebagai pemangku nada
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 10 pencon kenong
5 Pencon kenong slendro, yaitu bernada : 2 3 5 6 1
5 Pencon kenong pelog, yaitu bernada : 2 3 5 6 7
Kempul
Berfungsi sebagai pemangku irama
Tiap gamelan mempunyai kempul komplit slendro/pelog 10 buah
5 buah laras slendro
5 buah laras pelog
√Ketuk dan Kempyang
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai 2 buah ketuk dan 2 buah kempyang. Untuk ketuk slendro larasnya 2, untuk ketuk pelog larasnya 6
√Clempung
Tiap gamelan slendro dan pelog, mempunyai 2 buah clempung, yaitu :
1 untuk laras slendro dan 1 untuk laras pelog
Siter
untuk gamelan slendro dan pelog, jumlah siter ada 2
bentuknya mirip clempung, namun bentuknya lebih kecil
√Siter Penerus
untuk gamelan slendro dan pelog, jumlah siter ada 2, Bentuknya lebih kecil lagi. Nadanya 1 oktav lebih kecil dari siter
√Gambang
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah gambang, yaitu gambang slendro dan gambang pelog
√Suling
Tiap gamelan slendro dan pelog mempunyai 2 buah suling, yaitu suling slendro dan suling pelog
√Gong
Berfungsi sebagai penanda koma dan titik pada kalimat lagu
Gamelan Slendro dan Pelog mempunyai 3 buah gong
PENGERTIAN DALAM GAMELAN
•Gamelan Seperangkat
Gamelan laras slendro atau pelog yang komplit ricikannya
•Gamelan Sepangkon
2 Perangkat gamelan Slendro dan Pelog
•Gangsa
Gamelan yang dibentuk dari materi tembaga dicampur dengan timah
•Sengganen
Gamelan yang dibentuk dari materi plat-plat besi atau kuningan
•Wilahan
Bagian dari ricikan gamelan yang dibentuk dari logam atau kayu yang berbentuk bilah
•Plangkan
Bagian dari ricikan gamelan yang dibentuk dari pada kayu yang sanggup diperinci sebagai berikut
•Rancakan :
Plangkan pada bonang dan kenong
•Pangkon :
Plangkan pada demung, saron barung dan penerus
•Grobokan :
Plangkan pada gender dan slentem
•Gayor :
Plangkan untuk menggantungkan kempul dan gong
•Pluntur
Tali tali pada gender, bonang, slentem, dan lain-lain
•Klante
Tali-tali pada kenong, kempul dan gong
C. Unsur-unsur dalam Seni Musik
Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
••Vocal yaitu alunan nada-nada yang keluar dari bunyi manusia.
••Instrument yaitu nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK VOCAL yaitu : Cara memproduksi bunyi yang baik dan benar, sehingga bunyi yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, yaitu cara pengucapan katademi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan yaitu usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan bertahap sesuai dengan keperluan.Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
– Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi gampang lelah.
– Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok dipakai dalam menyanyi, sebab akan cepat lelah.
– Pernafasar Diafragma : yaitu pernafasan yang paling cocok dipakai untuk menyanyi, sebab udara yang dipakai akan gampang diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.
NADA yaitu bunyi yang mempunyai getaran teratur tiap detiknya.Sifat nada ada 4 (empat):
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna bunyi yang berbeda tiap-tiap orang.Suara insan ada 5 (lima):
1. Suara Wanita Dewasa:
– Sopran (suara tinggi wanita)
– Messo Sopran (suara sedang wanita)
– Alto (suara rendah wanita)
2.Suara Pria Dewasa :
– Tenor (suara tinggi pria)
– Bariton (suara sedang pria)
– Bas (suara rendah pria)
D. Lagu Daerah
1. Lagu Daerah Jambi
Batanghari, Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Kanya dan Timang-Timang Anakku Sayang.
2. Sumatera Selatan
Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile dan Tari Tanggai.
3. Lagu Daerah Bengkulu
Lalan Belek, Sungai Suci dan Umang-umang.
4. Lagu Daerah Lampung
Lagu Lipang Lipandang merupakan satu-satunya lagu kawasan yang berasal dari Lampung.
5. Lagu Daerah Jakarta
Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkong, Ondel Ondel, Ronggeng,
Sirih Kuning dan Surilang.
6. Lagu Daerah Jawa Barat
Bajing Luncat, Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Halo Halo Bandung, Manuk Dadali,
Neng Geulis, Nenun, Panon Hideung, Pepepling, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Sapu
Nyere Pegat Simpai, Tokecang, dan Warung Pojok.
7. Lagu Daerah Jawa Tengah
Bapak Pucung, Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, dan Jaranan.
8. Lagu Daerah Yogyakarta
Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, dan Te Kate Dipanah.
9. Lagu Daerah Jawa Timur
Cublak-cublak Suweng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape dan Tanduk Majeng.
10. Lagu Daerah Banten
Dayung Sampan, Ibu, dan Jereh Bu Guru.
11. Lagu Daerah Bali
Dewa ayu, Janger, Macepet Cepetan, Mejangeran, Meyong-Meyong, Ngusak Asik, Puteri
Ayu dan Ratu Anom.
12. Lagu Daerah Nusa Tenggara Barat
Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana dan Tutu Koda.
13. Lagu Daerah Nusa Tenggara Timur
Anak Kambing Saya, Bolelebo, Desaku, Lerang Wutun, O Nina Noi, Orere, dan Potong Bebek
Angsa.
14. Lagu Daerah Kalimantan Barat
Lagu Cik-Cik Periuk merupakan satu-satunya lagu tradisional yang berasal dari Kalimantan
Barat.
15. Lagu Daerah Kalimantan Tengah
Kalayar, Naluya, Palu Lempong Popi dan Tumpi Wayu.
16. Lagu Daerah Kalimantan Selatan
Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai dan Saputangan Bapuncu Ampat.
17. Lagu Daerah Kalimantan Timur
Lagu Indung-Indung merupakan lagu kawasan satu-satunya yang berasal dari Provinsi
Kalimantan Timur.
18. Lagu Daerah Sulawesi Utara
Esa Mokan, Gadis Taruna, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Tahanusangkara dan Tan
Mahurang.
19. Lagu Daerah Sulawesi Tengah
Tondok Kadadingku dan Tope Gugu.
20. Lagu Daerah Sulawesi Selatan
Ammac Ciang, Anak Kukang, Angin Mamiri, Ati Raja, Battibatti, Ganrang Pakarena, Ma
Rencong, Marencong-rencong dan Pakarena.
21. Lagu Daerah Sulawesi Tenggara
Peia Tawa-Tawa dan Tana Wolio.
22. Lagu Daerah Gorontalo
Binde Biluhuta dan Dabu-Dabu.
23. Lagu Daerah Maluku
Ambon Manise, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Kakatua, Burung Tantina, Goro-Goro Ne,
Gunung Salahatu, Hela Rotan, Huhatee, Lembe-lembe, Mande-mande, Naik-Naik Ke Puncak
Gunung, Nona Manis Siapa Yang Punya, O Ulate, Ole Sioh, Rasa Sayange, Sarinande, Saule,
Sayang Kene, Tanase dan Waktu Hujan Sore-sore.
24. Lagu Daerah Papua
Apuse, Sajojo dan Yamko Rambe Yamko.
3. SENI TARI
A. Pengertian Tari
1. Haukin menyatakan bahwa tari yaitu ekspresi jiwa insan yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta
2. Soedarsono menyatakan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa insan yang diubah melalui gerak ritmis yang indah
3. Soeryodiningrat menyatakan bahwa tari merupakan gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang dipakai yaitu tubuh
4. Kamala Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan seniman India, mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada bentuk-bentuk tertentu.
5. Corry Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakan yang berbentuk dari ritmis dari tubuh di dalam ruang.
Tari merupakan perpaduan antara wiraga,wirasa,dan wirama atau seni yang dihasilkan dari gerak mimic dan yummy dipandang, umumnya tariannya diiringi dengan musik
B. Bentuk Penyajian Tari
1. Tari TunggalTari yang dimainkan oleh seorang orang penari
2. Tari Berpasangan
Tari yang dimainkan lebih dari satu orang dan harus ada unsur saling melengkapi
3. Tari Massal
Tari yang dimainkan oleh lebih dari satu orang tanpa ada unsur saling melengkapi
4. Drama Tari
C. Unsur unsur Seni Tari
Tari mempunyai unsur dasar tersendiri yang meliputi tiga aspek, antara lain:
1. Wiraga, yaitu dasar keterampilangerak dari pecahan fisik/tubuh penari, di antaranya gerakan jari-jari tangan,pergelangan tangan, siku-siku tangan, bahu, leher, muka dan kepala, lutut, mulut, jari-jari kaki, dada, perut, pinggul, biji mata, alis dan pergelangan kaki.
2. Wirama, yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang serasi mirip aksen dan tempo tarian. Wirama terbagi menjadi dua, yaitu wirama tandak dan wirama bebas.
3. Wirasa, yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, mirip halus, lembut, sedih, gembira, dan Iain-Iain.Agar gerakan dalam tarian terlihat lebih indah, maka diharapkan unsur-unsur pendukung terhadap tarian tersebut.
D. Unsur unsur pendukung seni
Unsur-unsur pendukung tariterdiri dari gerak, properti, iringan, tata busana/ kostum, dan tata pentas/panggung.
1. Gerak
Unsur pokok tari yaitu gerak, gerak tari merupakan fungsional dari tubuh(gerak pecahan kepala,kaki, tangan, dan badan). Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh insan intinya sanggup dibedakan menjadi gerak keseharian,olahraga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari.Pada khususnya, tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat lembutdan mengalir, serta terputus-putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda antara gerakan tari putra dan tari putri.
Gerak sanggup dibedakan menjadi: gerak maknawi, murni atau wantah, imitatif, dan imajinatif.
a. Gerak imitatif yaitu gerakan tari yang dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari alam.
b. Gerak imajinatif yaitu gerak yang dihasilkan rekayasa manusia.
c. Gerak maknawi adalah gerak tari yang mengandung arti atau maksud tertentu.
d. Gerak murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih mempunyai unsur keindahan atau estetika.
2. Properti
Properti yaitu semua peralatan yang dipakai untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnyadapat dipakai untuk menawarkan keindahan bentuk cita-cita tari secara baik, semoga kesan garapan tari akan lebih sempurna.Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan asas pakai properti secara baik danbenar. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan properti tari secara fundamental memilih penguasaanketerampilan penari secara pokok.Kualitas penguasaan penari atas properti tari yang digunakan, menjadi salah satu teknik tari yangdibutuhkan dalam format garapan tari yang berkuaiitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya.Properti yang sering dipakai antara lain meliputi selendang (sampur), kipas, rebana, payung, tongkat,keris, cundrik, pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan Iain-Iain.
3. Iringan
Iringan dalam tari yaitu pasangan yang serasi dalam membentuk kesansebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya sangat erat dan sanggup membantu gerak lebih teratur dan ritmis.Musik yang dinamis sanggup menggugah suasana sehingga bisa membuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Oleh kesudahannya tari tersebut komunikatif.
4 Tata Busana/Kostum
Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, sebab intinya suatu tarian sanggup terungkap dengan sempurna, jikaseluruh unsur pendukung hadir didalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian yaitu tata busana/kostum.Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranandalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan Iain-Iain.Tata busana untuk keperluan pementasan tafi biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif materi untuk pembuat busana tari bermacam-macam, sanggup terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada di sekitar kita, yang sanggup dimanfaatkan untuk materi busana tari. Dalam tari tradisional, pada umumnya desain busana taritidakjauh berbeda dengan busana moral setempat.
5 Tata Pentas/Panggung
Tata pentas yaitu penataan pentas untuk mendukung pergeiaran tari. Tata pentas bukap hanya untuk kepentingan pencapaian imbas artistik,namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yangterkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang bekerjasama dengan tari, yang disebut dengan setting.Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah panggung yang mempunyai dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka.
Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya sanggup dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium.
Panggung terbuka yaitu panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan.
Ciri panggung terbuka yaitu pemain atau penari sanggup dilihat dari banyak sekali arah pandan
E. Prinsip Tari
Terdapat beberapa prinsip dasar darisebuah tarian yang penting untuk diketahui, yaitu:
1. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, keselarasanantara gerak, lagu, dan gerak tarian antara penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga sanggup memberikan pesan yang dimaksud.Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang sanggup memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun contohnya untuk karakter lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.
2. Keutuhan
Kesatuan dalam karya seni tari yaitu membuat satu bentuk yang mempunyai keterkaitan unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Tari yaitu pertunjukan yang bermaksud memberikan suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik,gerak, lagu, dan tata busana. Oleh kesudahannya semua faktor yang harus ada didalam sebuah tarian harus terangkai dengan lengkap dan utuh.Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan yang mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuahtujuan yang sama, kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah:
– Ide atau gagasan
– Tema
– Desain/motif gerak
– Dinamika iringan tari
– Dinamika rangkaian motif gerak
– Desain rias
– Desain busana
*.Ide/Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus terperinci akar sumbernya sehingga ketika tema ditentukan akan dengan gampang ke arah mana desain gerak/motif gerak hingga menjadipola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang mempunyai keterkaitan dengan tema tadi.
*.Gerak tari harus mengakibatkan kesan karakter tertentu semoga kreativitas pemilihan iringan tari terperinci menyusun dinamika dan suasana yang diinginkan karakternya.
*.Respons iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan dalam setiap pecahan pola gerak. Keterbacaan suasana ini bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak.
*.Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias dan busana sebuah tari.
3. Keseimbangan
Harus ada kesimbangan antara tugas dan pemain, lagu dan gerak, waktu dan lama pertunjukan. Sehingga pesan daritarian sanggup tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang dimaksud yaitu proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atauarena pentas. Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi waktu penyajian seimbang dengan tema tarian, tidak bertele-tele mirip mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelit-belit. Harus proporsional memakai tenaga sebab jikalau semua gerakan memakai tenaga yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.
4. SENI THEATER
A.Pengertian Teater
Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”. Dalam perkembangannya, teatermemiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zamanPlato).
2. Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zamanHerodotus).
3. Teater diartikan pula sebagai pertunjukanatau karangan yang dipentaskan.
Teater bisa diartikan dengan dua cara,yaitudalam arti sempit dan arti luas.
1. Dalam arti sempit, teater bisa diartikan sebagaidrama (kisah hidup atau kehidupan manusiabaik fiktif maupun nyata) yang diceritakandan dipentaskan di atas panggung/pentas,kemudian didiskusikan olehorang banyakyang mengacu pada panduan teks/naskah.
2. Dalam arti luas, teater yaitu segalamacam pertunjukan atau tontonan yangdipertunjukkan di depan khalayak ramai.Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak,ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.Jika dilihat dari de finisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan.Selain itu, teater juga mempunyai arti sebuah organisasi yang berupa wadah untukkumpulan orang-orang pecinta teater. Secara umum istilah teater nusantara sanggup diartikan sebagai berikut.
1. Seluruh pertunjukan yangberlangsung di sebuah tempat baik di luar maupundi dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
2. Arena sentra dari sebuah pertunjukan.
3. Panggung tempat pertunjukan.
4. Nama organisasi kelompok orang yang mengasihi seni teater.
B.Sejarah Teater
Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar kurun ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukandrama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur berjulukan Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanyadipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang berjulukan theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun dilereng-lereng bukit.Di Italia, seni teater berkembang sangat pesat dan mengalami masa kejayaan,baik dari segi panggung, penambahan dekorasi, maupun penambahan ornamenserta layar pada tempat pertunjukan sehingga melahirkan teater modern. Berbeda dengan zaman Yunani, penonton teater di Italia terbatas pada kalangan tertentu,yaitu kalangan bangsawan.
Teater di Indonesia
Sementara itu di Indonesia, seni pertunjukan mirip teater sudah muncul sejaklama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini meliputi teater tradisional yangberasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa,mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman,beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.
Selanjutnya, memasuki kurun ke-20 teater nusantaramengalami perubahansehingga muncul teater modern. Teater modern ini merupakan teater yangdipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat.Dengan adanya efek daribarat, bentuk pertunjukan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional.Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari dongeng yang disuguhkan, penataanpanggung, dan penataan cahaya. Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, TeaterKoma, Bengkel Teater, Studi klub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.
C. Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain :
1. Naskah/SkenenarioNaskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. SkenarioSkenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, mirip : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara semoga penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/TokohPemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor
.• Macam-macam peran:
a. Peran Utama
Peran Utama Yaitu tugas yang menjadi sentra perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran PembantuPeran Pembantu Yaitu tugas yang tidak menjadi sentra perhatian
c. Peran Tambahan/FiguranFiguran Yaitu tugas yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana
4.Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diharapkan dalam pementasan dramaatau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain:
a. Tata Rias
Tata Rias yaitu cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater semoga lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana yaitu pengaturan pakaina pemain semoga mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu yaitu pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara yaitu pengaturan pengeras suara
7. Penonton
Penonton yaitu undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara ataufilm sebab sebagai saksi dari hasil simpulan kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jikalau tidak mempunyai penikmat karya. Pada setiap pementasan seni niscaya ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.Contoh seni teater
D. Jenis-jenis Teater Tradisional Indonesia
1.Ketoprak dari Yogyakarta
2.Ludruk dari Surabaya
3.Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta.
4.Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi
5.Mamanda dan Wayang Gong dari Kalimantan Selatan
6.Mak Yong dan Mendu dari Riau
7.Masres dari Indramayu
8.Randai dari Sumatera Barat
9.Dulmulk dari Sumatera Selatan
10.Bangsawan dari Sumatera Utara
11.Anak Ari dari Nusa Tenggara
12.Arya Barong Kecak dari Bali
••Ciri-ciri Teater Tradisional Indonesia
1.Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2.Pementasan sederhana,
3.Ceritanya turun temurun