Setelah guru olahraga pindah tugas, tidak ada lagi yang menemani mereka ketika jam olahraga. Sehari sebelumnya, sempat aku menanyakan di sekitar sekolah, adakah daerah menarik untuk dikunjungi. Diantara mereka berpikir, ada yang membisu tak tahu dan ada pula yang merekomendasikan sebuah daerah yang biasa orang-orang sekitar sembut dengan "tempura".
Saya sendiri juga penasaran, apa itu Tempura? Yang aku bayangkan menurut apa yang dijelaskan oleh seorang anak, tempura ialah sebuah sungai dengan air yang jernih dan biru. Ini mengingatkan akan Rambut Monte sebuah telaga di Blitar. Saya bayangkan Tempura juga hampir sama menyerupai itu, sebuah genangan air yang luas dengan air yang biru.
Satu kelas balasannya sepakat, jam olahraga besok akan diisi dengan jalan-jalan ke Tempura. Hampir semuanya belum pernah ke daerah ini, hanya tak lebih 3 anak dari 17 anak yang pernah menginjakan kakinya di Tempura. Rasa ingin tau mereka akan Tempura menjadi pemnyemangat, walau sudah dikatakan kalau daerah ini tidaklah dekat.
Pagi itu aku juga berangkat lebih pagi ingin menepati akad dan rencana yang sudah kami sepakati. Dari 17 anak, 4 anak tidak ikut sebab gres sakit dan tahu Tempura cukup jauh dari sekolahan. Dengan membawa bekal seadanya yang dibelinya di warung bersahabat sekolah, kami berangkat dengan semangat menuju Tempura.
Saya sendiri juga penasaran, apa itu Tempura? Yang aku bayangkan menurut apa yang dijelaskan oleh seorang anak, tempura ialah sebuah sungai dengan air yang jernih dan biru. Ini mengingatkan akan Rambut Monte sebuah telaga di Blitar. Saya bayangkan Tempura juga hampir sama menyerupai itu, sebuah genangan air yang luas dengan air yang biru.
Satu kelas balasannya sepakat, jam olahraga besok akan diisi dengan jalan-jalan ke Tempura. Hampir semuanya belum pernah ke daerah ini, hanya tak lebih 3 anak dari 17 anak yang pernah menginjakan kakinya di Tempura. Rasa ingin tau mereka akan Tempura menjadi pemnyemangat, walau sudah dikatakan kalau daerah ini tidaklah dekat.
Pagi itu aku juga berangkat lebih pagi ingin menepati akad dan rencana yang sudah kami sepakati. Dari 17 anak, 4 anak tidak ikut sebab gres sakit dan tahu Tempura cukup jauh dari sekolahan. Dengan membawa bekal seadanya yang dibelinya di warung bersahabat sekolah, kami berangkat dengan semangat menuju Tempura.
jalan-jalan ini ada pelajaran mereka rasakan langsung. Tentang kebersamaan bersama teman, ketika ada yang merasa lelah mereka juga beristirahat bersama. Selalu waspada, jangan hingga ada sahabat yang hilang atau tertinggal. Yang terpenting, mereka tahu ciptaan Tuhan dan alam harus dijaga biar hutan dan sungai dapat dinikmati kembali.
Sumber https://www.kurniasepta.com/
Sumber https://www.kurniasepta.com/